SuaraKaltim.id - Masalah jiwa tentunya dapat menyerang kepada siapa saja dan kapan saja. Beberapa Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) ataupun Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), akan berjuang dengan kesehatan mental dalam waktu yang lama. Namun, ada juga orang yang harus bisa mengelola gejala atas kondisi kejiwaannya mereka.
Perlu diketahui, ODMK dan ODGJ atau masalah mental dan gangguan mental memiliki perbedaan. Dilansir dari Suara.com, berikut ulasannya.
Tentang Gangguan Jiwa dan Masalah Kejiwaan
Para ahli percaya bahwa istilah 'gangguan' lebih cocok daripada 'penyakit' atau 'masalah'. Setelah psikolog dan ilmuwan menemukan fakta, penyakit mental adalah penyakit tubuh. Dari situ mereka mulai menggunakan istilah penyakit mental secara lebih luas.
Asal mula kondisi, menjadi perbedaan utama antara gangguan mental dan masalah mental. Setiap orang biasanya akan mengalami hari-hari dimana merasa tak sehat secara fisik, namun tak berarti kesehatan kita secara keseluruhan menurun, atau terdapat penyakit serius.
Hal yang sama juga terkait dengan kesehatan mental. Kamu mungkin mengalami hari-hari di mana merasa stres, atau sedih, tetapi itu tidak berarti bahwa Anda memiliki penyakit mental. Kita semua mengalami berbagai emosi.
Namun, jika kamu merasa selalu merasa stres atau tidak dapat mengingat hari bahagia, maka kamu mungkin mengalami masalah atau penyakit mental. Kamu harus segera mencari bantuan medis profesional untuk diagnosis dan perawatan tepat.
Penyakit mental (mental illness), juga disebut masalah kesehatan mental atau kondisi kesehatan mental, berkisar dari kekhawatiran yang kita semua alami sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari hingga kondisi jangka panjang yang serius.
Definisi medis penyakit adalah kesehatan yang buruk akibat penyakit tubuh atau pikiran. Sedangkan pengertian medis penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari suatu bagian, organ, atau sistem suatu organisme. Kondisi abnormal ini dapat disebabkan oleh infeksi, peradangan, faktor lingkungan, atau cacat genetik, yang ditandai dengan sekelompok gejala atau tanda.
Baca Juga: Astaga! Dinas Kesehatan Jateng Temukan 390 ODGJ Terpasung Sepanjang 2021
Mayoritas orang dalam masalah mental (ODMK) dapat mengatasinya atau belajar untuk hidup bersamanya, terutama jika mereka mendapatkan bantuan sejak dini.
Bagaimana Mengobati Penyakit atau Masalah Mental?
Langkah pertama dalam mengobati penyakit mental adalah berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental yang berkualitas untuk mendiagnosis gejala. Mereka juga akan memberi cara terbaik untuk mengobati gejala kejiwaan.
Seringkali ODMK memerlukan pengobatan dengan kombinasi obat resep dan terapi. Dokter harus dapat memberi rencana perawatan yang dipersonalisasi dan mendiskusikan apa yang perlu dilakukan.
Yang penting untuk diingat adalah bahwa kesehatan mental yang baik tidak selalu tentang perasaan bahagia dan percaya diri sepanjang waktu. Ini tentang hidup dengan penyakit mental Anda dan belajar bagaimana mengatasinya.
Yang dimaksud dengan Gangguan Jiwa?
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
Terkini
-
Lima Pemuda Diamankan Usai Viral Tunggangi Penyu di Derawan
-
Bulog Pastikan Stok Beras Samarinda Aman hingga Akhir Tahun
-
IKN dalam Ancaman Narkoba? Polres PPU Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pengedar
-
Harga Sawit Naik, Petani Kaltim Nikmati Hasil Panen Lebih Manis
-
662 Kasus Kekerasan Tercatat di Kaltim, Mayoritas Korbannya Anak