Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 17 Oktober 2021 | 14:02 WIB
Ilustrasi wanita minum alkohol (Pixabay/Concord90)

SuaraKaltim.id - Komite Investigasi Rusia pada Sabtu (16/10) mengatakan bahwa 18 orang di Kota Yekaterinburg tewas akibat keracunan alkohol.

Penyelidik menemukan bahwa para korban telah menenggak minuman keras yang mengandung metanol, yakni alkohol beracun yang biasanya digunakan di kalangan industri.

"Akibatnya, 18 orang tewas usai meminum cairan tersebut," kata komite melalui pernyataan.

Mengutip Antara, Insiden itu terjadi menyusul dibukanya penyelidikan pekan lalu terhadap dugaan keracunan massal yang terkait dengan alkohol ilegal di Rusia barat daya. Sebanyak 24 orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Vaksinasi Masih Rendah, Rusia Alami Rekor Kematian Harian

Penyelidikan di Kota Yekaterinburg mendapati para korban membeli alkohol antara 7-14 Oktober dari sekelompok orang, yang dua di antaranya telah diamankan, katanya.

Kasus keracunan alkohol massal mengguncang Rusia di masa lalu. Pada 2016, sebanyak 77 orang di Siberia tewas akibat meminum minyak untuk spa yang dicampur dengan spiritus. 

Asal Alkohol

Jika dirumut dari awal, alkohol sebenarnya berasal dari senyawa kimia hidrokarbon yang terdiri dari dua atom, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Berdasarkan jenis ikatannya, hidrokarbon dibedakan menjadi tiga, salah satunya adalah alkana.

Alkana termasuk rantai karbon panjang yang berikatan tunggal dengan atom H. Jika satu atau lebih atom H pada alkana diganti oleh gugus fungsi tertentu, maka akan membentuk senyawa turunan alkana.

Baca Juga: Beda dengan Rusia, WHO Sebut Izin Vaksin COVID-19 Sputnik V Masih Tertahan

Gugus fungsi merupakan gugus atom yang berperan untuk menentukan ciri atau sifat suatu senyawa.

Dalam kasus ini, kalau satu atau lebih atom H diganti oleh gugus fungsi -OH, hasilnya akan membentuk senyawa alkohol. Sehingha, alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang memiliki gugus fungsi -OH.

Load More