SuaraKaltim.id - Pertemuan antara Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) dengan Delegasi Uni Eropa Vincent Piket terjadi Selasa (26/10/2021) kemarin. Pertemuan itu bertujuan untuk penjajakan kerja sama bisnis di Benua Mulawarman.
"Peluang investasi terbuka lebar bagi Uni Eropa, karena di Kaltim ada sejumlah proyek yang dapat didanai oleh investor asing, di antaranya investor dari Uni Eropa," ujar Gubernur Kaltim Isran Noor saat menyambut Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, dikutip dari ANTARA, Rabu (27/10/2021).
Sejumlah proyek yang dapat didanai investor asing antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Kemudian proyek pengembangan ekonomi di Kawasan Industri Kariangau Balikpapan, pengelolaan sampah di Balikpapan, kemudian proyek Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU).
"Di Kaltim juga memiliki berbagai kelebihan seperti pertambangan dan penggalian, migas, industri pengolahan, konstruksi, pertanian dalam arti luas, termasuk di Kabupaten PPU yang akan menjadi IKN baru," ucap orang nomor satu di Kaltim tersebut.
Ia berharap dari pertemuan tersebut akan dapat mendorong investor Eropa yang berinvestasi pada beberapa proyek di Kaltim. Sehingga, ia pun mengajak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim mempersiapkan segala sesuatu yang bisa dikerjasamakan dengan investor Eropa.
Isran juga berkeinginan memperluas peluang ekspor ke Eropa karena berbagai produk dari Kaltim dirasa perlu untuk memperluas marketnya secara global. Ia ingin para pelaku usaha dapat membuka wawasan dalam meningkatkan potensi ekspor tersebut.
Sementara Vincent Piket mengatakan, kunjungan pihaknya ke Kaltim untuk meningkatkan pemahaman terhadap perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang sedang dirundingkan. Termasuk membahas peluang investasi maupun perdagangan.
Menurutnya, Provinsi Kaltim memiliki peluang menarik investor asing lebih besar. Karena Pemerintah Indonesia berencana memindahkan IKN baru ke daerah ini, termasuk sumber daya alam yang besar di Kaltim juga berpeluang menarik investasi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kaltim Tambah 24 Orang, Zona Kuning Jadi 7 Daerah
"Uni Eropa mendukung upaya Pemprov Kaltim meningkatkan perdagangan dan investasi, karena saat ini investasi asing ke Kaltim relatif kecil, sehingga CEPA UE-Indonesia membantu meningkatkan hingga kontribusi penciptaan lapangan kerja," ujar Vincent.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
5 HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar dengan Kamera Mumpuni
-
Terdeteksi 1.018 Kasus Positif HIV di Kaltim Sepanjang 2025
-
Harga Emas Antam Terbaru di Angka Rp2,404 Juta per Gram
-
5 Mobil Kabin Luas Murah Selain Avanza dan Xenia, Fitur Nyaman buat Keluarga
-
3 Tipe Mitsubishi Xpander Bekas Dicari Bapak-bapak dan Anak Muda Dinamis