SuaraKaltim.id - PT Pelita Air Service (PAS) disarankan untuk menerapkan strategi untuk menyasar segmen penerbangan di wilayah-wilayah terpencil Bumi Pertiwi. Hal itu disampaikan pakar penerbangan Arista Atmadjati.
Dia mengatakan, jika Pelita Air menjadi penerbangan berjadwal, maka hal itu sangat diperlukan oleh feeder. Dirinya juga mengatakan Pelita Air bisa mengisi penerbangan perintis.
"Karena peluangnya sangat terbuka," katanya, disadur dari Suara.com, Rabu (27/10/2021).
Dia melanjutkan, jika Garuda Indonesia akhirnya tutup, peluang untuk Pelita Air jadi lebih besar. Walaupun tak mudah, namun maskapai pengganti si 'Burung Biru' itu diharapkan bisa menjawab tantangan tersebut. Sehingga mampu membesarkan namanya sendiri.
"Perlu waktu bertahun-tahun untuk mendatangkan pesawat dan mengisi penerbangan internasional. Selain itu juga terkait soal branding ini bukan perkara mudah," ujarnya.
Lebih jauh, dia mengungkapkan bahwa organisasi pendukung Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Garuda Indonesia saat ini terbilang cukup lengkap. Termasuk pendidikan bagi Captain dan Pilot sesuai dengan rating maskapai.
Sehingga, dirinya menyarankan Pelita Air untuk mengisi slot penerbangan perintis atau feeder di sejumlah pulau di seluruh Indonesia.
"Pelita ini kan mulainya dari penerbangan charter terus naik kelas ke reguler. Saran saya mengisi rute terbang yang tidak atau belum banyak diisi oleh maskapai lain, seperti yang dulu dilakukan oleh Merpati Airlines," katanya.
Dia menambahkan, selain mengisi slot penerbangan perintis, Pelita Air juga membuka jasa angkutan barang/ kargo dan komoditas perikanan di wilayah Indonesia Timur.
Baca Juga: Lagi, Garuda Indonesia Digugat Soal Utang
Pelita Air juga dituntut mampu memaksimalkan bisnis perawatan dan pemeliharaan pesawat (maintenance).
"Peluang Pelita Air memang besar, tetapi tidak tepat jika dihadapkan dengan Garuda Indonesia, Lion Air, atau Citilink yang sudah eksis," pungkasnya.
Seperti diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menyiapkan PT Pelita Air Service (PAS) sebagai maskapai berjadwal nasional menggantikan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Pelita Air disiapkan jadi maskapai berjadwal guna mengantisipasi apabila restrukturisasi dan negosiasi yang sedang dijalani oleh Garuda tak berjalan sesuai rencana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Tragedi Helikopter Kalsel: 5 Jasad Teridentifikasi, 3 Hangus Tak Dikenali
-
Daftar Korban Helikopter Jatuh di Gunung Belumutan Tanah Bumbu
-
IKN Butuh Dukungan, Kemenkumham Tegaskan MBG di Penajam Jangan Asal Jalan
-
SMAN 16 Samarinda dan BPVP Jadi Titik Awal Sekolah Rakyat Kaltim
-
Sudah 70 Persen Dikerjakan, Proyek Turap Kanaan Bontang Tersendat Gegara Sengketa