Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 04 November 2021 | 07:30 WIB
Kepala Laboratorium Sumberdaya Hayati Kalimantan (LSHK) Unmul, Sukartiningsih saat mengingatkan larangan menambang di kawasan Tahura Bukit Soeharto. [kaltimtoday.co]

Contoh paling konkrit, sebut dia, dengan bencana banjir yang terjadi di Kukar, Balikpapan, dan Samarinda.

“Banjir-banjir itu terjadi karena kerusakan parah area-area penyangga, salah satunya di Tahura Bukit Soeharto,” tuturnya.

Laboratorium Sumberdaya Hayati Kalimantan (LSHK) Unmul, ungkap dia, sedang bekerja keras memulihkan ekosistem di Tahura Bukit Soeharto. Penanaman pohon berbagai jenis, mulai ulin hingga meranti secara masif bahkan sudah digalakkan.

Hasilnya, sudah bisa dilihat jika melintasi Jalan Samarinda-Balikpapan di kawasan Tahura Bukit Soeharto. Di kiri dan kanan jalan yang sebelumnya ditumbuhi semak belukar dan bambu, kini sudah dipenuhi pohon-pohon meranti.

Baca Juga: Tenggelam di Lubang Tambang, Jasad Febi Mengapung dan Berhasil Ditemukan

“Jangan sampai di tengah kerja keras menjaga dan mengembalikan ekosistem hutan di Tahura Bukit Soeharto itu justru dikalahkan dengan penambangan ilegal. Pohon-pohon yang sudah kami tanam bisa dibabat habis,” pungkasnya.

Load More