SuaraKaltim.id - Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Angkasa Jaya Djoerani curiga ada permainan pengelola SPBU. Menyebabkan terjadinya antrean truk sampai ke jalan dan mengganggu arus lalu lintas.
"Adanya antrean panjang, saya kaitkan dengan tambang batu bara saat ini harganya lagi tinggi-tingginya. Kemudian selisih harga antara solar subsidi dan non subsidi juga lumayan," ujar Angkasa di Samarinda, Minggu 14 November 2021.
Ia mempertanyakan berapa kuota BBM di setiap SPBU, karena BBM terutama jenis solar sudah habis sekitar pukul 11.00 WITA.
Menurut dia, jika saja kuotanya delapan ton per hari dengan antrean normal tentunya sekitar pukul 15.00 WITA sampai pukul 16.00 WITA baru habis, tapi ini pukul 11.00 WITA sudah habis.
Baca Juga: Waskita Karya Ingin Ikut Semua Tender Proyek Ibu Kota Negara Baru
Lanjut Angkasa Jaya, yang menjadi pertanyaan apakah benar yang mereka diberikan delapan ton itu disalurkan semua atau hanya setengah saja .
“Hal itulah yang menyebabkan terjadi antrean, kuota yang ada di SPBU berkurang karena dialihkan," katanya.
Dia mensinyalir adanya permainan ketika diisi delapan ton mampir dulu buang empat ton, baru sisanya empat ton diisi ke SPBU. Kalau seharusnya dijual delapan ton maka jadinya hanya empat ton, sehingga cepat habis dan menimbulkan antrean.
“Namun itu baru kemungkinan, tetapi harus diuji lagi asumsinya tersebut apakah benar atau tidak,” ucapnya.
Dia juga memberikan solusi saat melakukan sidak beberapa waktu lalu ke lima titik SPBU di Samarinda, diimbau untuk truk yang bermuatan 200 liter hanya diberi jatah 100 liter, agar lebih banyak yang kebagian.
Baca Juga: Maruf Amin Klaim Penanganan Covid-19 di Indonesia Masuk Kategori Terbaik
Ditambahkannya, selain itu kalau kendaraan truk yang tidak memiliki uji kendaraan dan masuk SPBU lalu dilayani dan bahkan melebihi kapasitas itu sudah pelanggaran.
"Kemudian juga ada kendaraaan yang memodifikasi tangki minyak menjadi dua tangki, lalu mengubah kapasitas daya tamping BBM itu juga pelanggaran," tegasnya.
Guna mengatasi masalah antrean BBM jenis solar tersebut Komisi III DPRD Samarinda akan kembali mengundang seluruh pihak terkait, termasuk PT Elnusa yang ternyata menjadi salah satu perusahaan pengangkut BBM dari Pertamina ke SPBU. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
Pilihan
-
11 Kode Redeem FF Hari Ini 3 Juni 2025, Token SG2 dan Jersey Terbaru Siap Klaim
-
7 HP Samsung Murah Rp1 Jutaan Terbaik 2025: Ada Kamera 50 MP, Baterai Tahan Lama
-
5 Rekomendasi HP Samsung Rp1 Jutaan Terbaik Juni 2025, Super Murah Performa Mewah
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik Juni 2025
-
5 Rekomendasi Body Lotion Super Murah Mulai Rp13 Ribuan, Gercep Atasi Kulit Kering
Terkini
-
Siapa Cepat Dia Dapat, Buruan Cek 5 Amplop DANA Kaget Hari Ini
-
5 Rekomendasi HP Samsung Rp1 Jutaan Terbaik Juni 2025, Super Murah Performa Mewah
-
Daftar 12 Bansos Cair Juni 2025, Buruan Cek Nama dan Besaran Bantuan Sosial!
-
Cek 4 Amplop DANA Kaget, Solusi Konkret buat Isi Dompet
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Budget di Bawah Rp 30 Juta, Gayanya Tak Ketinggalan Zaman!