SuaraKaltim.id - Meski telah beberapa kali terjadi longsor, rencana pembangunan terowongan di kawasan Gunung Manggah dinilai masih laik. Hal tersebut berdasarkan hasil uji kelayakan (feasybility study) yang disampaikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun, Rabu, 23 Desember 2021 kemarin di Balai Kota.
Kepala Dinas PUPR Samarinda, Hero Mardanus mengatakan, setelah melihat beberapa aspek dalam kajian teknis, dipastikan bahwa lokasi yang akan dibangun terowongan layak dan aman untuk dilakukan penggalian dan konstruksi bangunan.
"Beberapa aspek yang kami lihat dari survei geologi, geoteknik, dan geofisika serta analisis data lapangan nya, di sana aman dibangun (terowongan)," jelas Hero, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis (23/12/2021).
Berdasarkan data yang turut masuk dalam feasybility study pihaknya, tercatat 6 kali terjadi longsor di sekitaran kawasan yang bakal dibangun terowongan.
Baca Juga: Javlon Guseynov Dapat Sanksi PSSI, Bakal Absen Dari 4 Pertandingan
Tercatat longsor terjadi pada 1999 yang mengakibatkan 11 rumah ambruk. Kemudian, 2007 dengan 4 rumah terbakar, 2015 terdapat 2 rumah ambruk, 2016 longsor terjadi di 7 tempat berbeda dalam satu kawasan, dan pada 2017 sebanyak 6 rumah ambruk.
Ia mengungkapkan, jenis tanah di lokasi tersebut persis kondisi tanah secara umum di Kota Samarinda yang terdiri dari tanah lempung berpasir. Meski demikian, kembali ditegaskannya kondisi keseluruhan tanah tetap layak dan aman untuk dijadikan terowongan.
"Pasti berpengaruh terhadap kondisi tanah, tetapi tetap aman, setelah kita perhitungkan di tengah terowongan itu ada sela atau bagian yang tidak diliputi terowongan," lanjutnya.
Ia menargetkan, pembangunan fisik terowongan bisa dimulai pada April 2022 mendatang. Setelah masalah sosial yang berkenaan dengan status lahan warga diselesaikan. Pihaknya saat ini tengah mendata kebutuhan pembebasan lahan tersebut.
"Di bagian outlet nya (keluar terowongan) sekitaran Jalan Kakap itu perlu ada pembebasan, ini sedang kami data semua. Berapa luasannya dan berapa yang akan dibebaskan, baru nanti kami bicarakan dengan pertanahan untuk pembebasan lahan," bebernya.
Baca Juga: Serobot 25 Motor, Komplotan Curanmor Lumpuh Ditembak di Samarinda
Untuk diketahui, melalui skema tahun jamak (MYC), proyek terowongan bakal menelan biaya Rp 419 miliar. Dibangun dalam jangka waktu tiga tahun hingga tahun 2024 mendatang.
Berita Terkait
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
-
Wow! Stadion Segiri Berubah Total Usai Direnovasi 81 Miliar, Intip Perubahannya
-
Bukber Asyik di Samarinda & Balikpapan: Ini 5 Kafe serta Restoran Pilihan untuk Ramadan!
-
BRI Liga 1: Borneo FC Menangi Derby Kalimantan, Matheus Pato on Fire!
-
Momen Gibran Dicubit Warga saat Berkunjung ke Samarinda
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN