SuaraKaltim.id - Kutai Timur (Kutim) saat ini masih berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 dengan capaian vaksinasi yang terbilang rendah.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim, Bahrani Hasanal mengaku, berdasarkan data saat ini, vaksinasi lansia menduduki peringkat terendah dengan persentase 43,33 persen untuk dosis pertama dan 25,85 persen untuk dosis kedua dengan total 15.427 target.
“Saat ini posisi terendah adalah lansia, seperti yang sudah sering dikatakan bahwa lansia ini agak sulit untuk distribusinya karena terkendala informasi,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, menyadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (4/1/2022).
Sedangkan posisi pertama percepatan vaksin ada pada petugas layanan publik dengan persentase 104,75 persen untuk dosis pertama dan dosis kedua 98,33 persen dengan total 28,136 target.
Baca Juga: Lampung Belum Ditemukan Kasus Vaksinasi COVID-19 Booster Ilegal
Cakupan vaksinasi masyarakat rentan dan umum menduduki peringkat kedua dengan persentase 58,85 persen untuk dosis pertama, sedangkan untuk dosis kedua 30,84 persen dengan total 239,334 target.
“Untuk stok vaksin, Alhamdulillah mencukupi dan masih banyak, cuma kan kita tau bahwa Kabupaten Kutim ini wilayahnya sangat luas dan beberapa wilayah atau kecamatan ini agak sulit akses,” bebernya.
Sedangkan vaksinasi untuk remaja usia 12-17 tahun justru tinggi, yakni 57,60 persen untuk dosis pertama dan 42,90 persen untuk dosis kedua dengan total 48,051 target.
Bahrani mengakui kurangnya pengetahuan akan pentingnya vaksinasi masih mendominasi lambatnya capaian vaksinasi diluar jangkauan akses pendistribusian.
“Saya berharap kian hari bisa membuka wawasan masyarakat untuk tidak takut divaksin. Karena ini penting selain untuk antibodi, juga untuk tolak ukur pemerintah pusat dalam penetapan PPKM kita,” tutupnya.
Baca Juga: Booster Vaksinasi Covid-19 Cuma Untuk 21 Juta Jiwa, Siapa Saja yang Bakal Dapat?
Berita Terkait
-
Tak Cukup Minta Maaf, DPRD DKI Minta RS Medistra Disanksi Buntut Larang Dokter Berhijab
-
Dinkes DKI Siapkan Semua Puskesmas di Jakarta Antisipasi Penularan Mpox
-
Nama Crazy Rich PIK Helena Lim Terseret Kasus Korupsi, Dulu Sempat Heboh Diduga Palsukan Dokumen Vaksinasi Covid-19
-
Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis Untuk Kelompok Rentan
-
Jelang Pemungutan Suara Pemilu 2024, Dinkes DKI Bakal Cek Kesehatan Anggota KPPS
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya