SuaraKaltim.id - Hari besar dan hari keagamaan berupa Natal dan Tahun Baru (Nataru) mampu mendorong kenaikan inflasi di Provinsi Benua Etam. Yakni sepanjang Desember 2021, tingkat inflasinya mencapai 0,68 persen.
"Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Desember 2021 tercatat berinflasi sebesar 0,68 persen (month to month/mtm), lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 0, 17 persen," ujar Kepala Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono, mengutip dari ANTARA, Jumat (7/1/2022).
Menurutnya, momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nataru, mendorong peningkatan permintaan masyarakat terhadap kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau tercatat mengalami inflasi 1,78 persen (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,12 persen (mtm). Yakni, kelompok ini merupakan kelompok dengan tingkat inflasi tertinggi pada Desember 2021.
Selain itu, cabai rawit, merupakan komoditas utama penyumbang inflasi Kaltim pada Desember dengan andil sebesar 0,26 persen, terhadap pembentukan inflasi Kaltim. Inflasi pada kelompok tersebut disebabkan oleh peningkatan aktivitas dan permintaan masyarakat terhadap komoditas bahan pangan strategis, pada momen Iibur HBKN, di tengah musim panen yang telah berlalu di daerah sentra produksi.
Sementara itu, kelompok transportasi juga menjadi penyumbang inflasi terbesar setelah kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau, yakni mengalami inflasi sebesar 1,39 persen, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 1,30 persen.
"Adapun komoditas utama penyumbang inflasi dari kelompok tersebut adalah tarif angkutan udara dengan tingkat inflasi sebesar 9,85 persen, sedangkan andil inflasinya sebesar 0,15 persen," jelasnya.
Peningkatan inflasi pada kelompok tranportasi disebabkan oleh berlanjutnya peningkatan mobilitas masyarakat di Desember 2021, seiring dengan kasus COVID-19 yang terus melandai di Indonesia umumnya maupun di Kaltim khususnya.
"Pencapaian inflasi tersebut membuat inflasi Kaltim untuk keseluruhan tahun 2021 tercatat sebesar 5 persen (yoy), lebih tinggi ketimbang 2020 yang tercatat 0,78 persen dan capaian nasional yang berada pada pada 1,87 persen," tandasnya.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Meroket, Inflasi Terkerek Naik
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan
-
Dekat IKN, 9.800 Keluarga di PPU Belum Punya Rumah