SuaraKaltim.id - Dalam sepekan, Desa Santan Tengah, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dua kali terendam banjir luapan sungai dari hulu. Dari 13 RT yang berada di Desa Santan Tengah, tersisa tiga RT yang tidak terdampak. Selebihnya terdampak dari luapan sungai.
Salah satu warga yang terdampak, Zainuddin menyampaikan, banjir yang sekian kalinya melanda di desanya itu merupakan banjir luapan sungai. Kali ini termasuk banjir dengan intensitas tinggi dibanding dengan Sabtu (1/1/2022) lalu.
Katanya, banjir sempat surut di daerahnya dalam tempo tiga hari banjir. Kemarin, Kamis (6/1/2022) air kembali menggenang di permukimannya.
"Keliatan ini, masih pasang terus. Di jalan saja naik sudah sampai lutut," bebernya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (7/1/2022).
Baca Juga: Hujan Angin Terjang Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan dan Kampus Unair Kebanjiran
Pun rumah yang ia tempati nyaris terendam banjir dari ketinggian 1,10 meter dari dasar tanah. Artinya, ketinggian banjir sudah mencapai satu meter lebih.
"Di rumah itu tinggal 5 sentimeter naik sudah," jelasnya.
Akibat luapan air itu, ia terpaksa tak memanen hasil kebun miliknya. Sementara, kebun sawit mereka terpaksa dipanen dengan cara menggunakan alat bantu perahu. Karena area perkebunan dikelilingi banjir hingga di jalan utama.
"Itu termasuk kita paksa sebenanrya," tandasnya.
Lebih lanjut, ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar ada perhatian kepada warga yang terdampak banjir. Termasuk di Desa Santan Tengah. Seperti memberikan bantuan berupa perahu karet, penyelamatan bagi warga yang terdampak.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Siapkan Empat Waduk Untuk Antisipasi Banjir
Pasalnya, mereka terpaksa basah-basahan ketika menyeberang sungai menuju ke jalan. Lantaran ketinggian banjir di halaman rumah setinggi dada orang dewasa.
Sementara banjir sebelumnya, mereka hanya mendapat bantuan berupa mi instan lima bungkus per kepala keluarga dari perusahaan.
"Kalau ada kapal bisa digunakan warga, antisipasi banjir lah, jadi kalau nyeberang ke jalan tidak basah-basahan kita," jelasnya.
Terpisah, Kepala Desa Santan Tengah, Nasrullah menyampaikan, banjir luapan sungai ini menjadi momok bagi warga Desa Santan Tengah, terutama di wilayah dataran rendah. Seperti di Dusun Handil Tiga dan Kampung Masjid.
"Paling parah itu Dusun Handil Tiga sama Kampung Masjid," terangnya.
Dua kali dalam sepekan dihantam banjir, katanya hal itu sangat mengganggu aktivitas perkebunan warga. Bahkan, ada yang gagal panen pekebun yang menanam berupa sayuran yang tak tahan air.
"Kalau kecil-kecil itu sudah pasti mati karena tidak tahan air kan. Tidak ada harapan," terangnya.
Sementara itu, perhatian dari Pemkab Kukar tak ada untuk warga yang terdampak banjir. Adapun warga terima bantuan pada banjir pekan lalu hanya dari csr perusahaan berupa mie instan sebanyak 100 kotak. Itu dibagi kepada warga yang terdampak masing-masing 5 bungkus per kepala keluarga. Sementara, banjir pada pekan ini warganya belum ada tersentuh bantuan.
"Dari kabupaten tidak ada, belum ada sampai sekarang," tandasnya.
Lebih jauh, ia berharap dari kabupaten selayaknya ada penanganan kepada masyarakat mengenai banjir yang kerap kali muncul di wilayah desanya.
Ia tak memungkiri, luapan banjir dari sungai terjadi sejak lama. Namun, tak se-intens dengan saat ini. Dalam artian ada waktu tertentu banjir di wilayahnya., semisal sekali dalam setahun.
"Kalau sekarang tidak ada waktunya, sekalipun di kampung tidak hujan, kalau di hulu hujan banjir di sini. Sekarang sepanjang tahun banjir," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Gibran Blusukan ke Lokasi Banjir Kampung Melayu dan Cawang, Bagikan Sembako
-
Banjir Rendam Pemukiman Warga di Kebon Pala
-
Ricuh! Korban Banjir di Kebon Pala Saling Rebutan Sembako Gibran, Warga: Di Sini Sudah Biasa
-
Girang Dikasih Sembako, Begini Curhatan Emak-emak Korban Banjir di Kebon Pala Lihat Gibran Blusukan
-
Kali Ciliwung Meluap, Ratusan Rumah di Kebon Pala Terendam Banjir Setinggi 2,5 Meter
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya