SuaraKaltim.id - Permasalahan tapal batas Kampung Sidrap belum ada titik temu. Hingga saat ini, Kampung Sidrap, Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan itu masih masuk di Kabupaten Kutai Timur. Padahal, Gubernur Kaltim, Isran Noor pada saat Rakor DPD Nasdem Oktober 2021 lalu telah menegaskan bahwa Kampung Sidrap pasti menjadi bagian dari Bontang.
Di 2022 ini, komitmen yang disampaikan Gubernur Kaltim tersebut belum ada tindak lanjutnya. Sehingga saat Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Hadi Mulyadi berkunjung ke Bontang dalam rangka menghadiri acara pelantikan Serantai Bontang, Hadi langsung dimintai tanggapan.
“Kalau saya dari dulu, itu selesaikan secara adat,” ujarnya sambil tertawa, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (18/1/2022).
Menurutnya, permasalahan tapal batas Kampung Sidrap ini tergantung pandangannya. Jika pandangannya sumber daya, maka harus dihitung secara ekonomis. Sedangkan, jika pandangannya pendekatan pelayanan masyarakat, cari yang memudahkan bagi masyarakat.
Baca Juga: Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Beri Usulan Adanya Pembangunan Museum Wartawan
“Ini dua pendekatan yang harus dipadukan. Pendekatan pelayanan masyarakat dan pendekatan sumber daya. Biasanya, kalau daerah sengketa itu, ada sesuatu di dalamnya,” katanya.
Ia melanjutkan, progres penyelesaian permasalahan tapal batas ini pun, sejak dirinya masih duduk di DPRD Kaltim, hingga kini menjabat Wakil Gubernur Kaltim, masih belum selesai. Untuk percepatan pun, ia menyerahkan semuanya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
“Kalau provinsi kan hanya fasilitasi saja,” imbuhnya.
Lebih lanjut, berharap persoalan ini bisa dipandang untuk sumber daya dan perekonomian. Dimana-mana, katanya jika ada daerah perbatasan yang akan jadi pembicaraan utamanya itu sumber daya dan ekonomi. Namun, semangat pelayanan kepada masyarakat yang harus dijaga.
“Kami serahkan Bontang dan Kutim untuk bermusyawarah,”ucapnya.
Ia mengatakan, jika pendekatannya pelayanan masyarakat, mestinya ke Bontang. Tapi jika ekonomi, ia menyarankan untuk dihitung terlebih dahulu agar tidak ada yang dirugikan.
“Kalau saya, lebih cenderung pada pelayanan masyarakat (Bontang), silakan tafsirkan sendiri,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Catherine Wilson Jarang Pamer Kemewahan, Segini Harta Kekayaan Pejabat Idham Masse
-
Ini Dia Sosok Anggota DPRD Sidrap yang Terciduk Lagi Asyik Nyabu: Ternyata Kader PKS
-
Bikin Perjanjian Pranikah dengan Idham Mase, Catherine Wilson: Lebih Hati-Hati
-
Menilik Rekam Jejak Idham Mase, Anggota DPRD Sidrap yang Nikahi Catherine Wilson Hari Ini
-
Kisah Cinta Anggota DPRD Idham Mase di Lingkungan Artis: Putus dari Shinta Bachir, Nikahi Catherine Wilson
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Hutan Dicuri Tambang, Unmul Tuntut Keadilan dan Penegakan Hukum
-
Unmul Wisuda 1.534 Mahasiswa, Rektor Tegaskan Dukungan untuk Pendidikan Merata di Kaltim
-
Misteri Penyerobotan 3,2 Hektare Lahan KHDTK Unmul Dibongkar Bertahap
-
Menteri PU Akan Presentasi Terakhir soal Desain Legislatif IKN ke Presiden Prabowo
-
BMKG Peringatkan Pasang Laut 2,8 Meter di Pesisir Kaltim pada 1516 April