SuaraKaltim.id - Pemkot Samarinda di 2022 akan membangun miniatur budaya lokal di SD Negeri 007, Sungai Pinang. Tujuannya, sebagai pusat peradaban budaya di lingkungan sekolah, sehingga dari berbagai pihak bisa belajar dan berkreasi di sekolah itu.
"Insyaallah aula di SDN 007 Sungai Pinang direhab tahun ini karena perencanaannya telah dibuat tahun lalu. Jadi di lokasi itu akan ada berbagai miniatur budaya untuk mencetak insan cerdas dan berbudaya," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda Asli Nuryadin, melansir dari ANTARA, Sabtu (22/1/2022).
Ia melanjutkan, pembangunan miniatur budaya tersebut dibuat, karena sesuai dengan visi Wali Kota Samarinda Andi Harun. Sehingga pihaknya menerjemahkan untuk pengembangan budaya lokal di lingkungan sekolah.
Di miniatur budaya lokal tersebut selain dipajang display karya budaya lokal, juga akan ada workshop membatik, belajar tari daerah, belajar lagu daerah, belajar madihin atau pantun berlagu khas Banjarmasin, kriya, dan berbagai jenis budaya lainnya.
Baca Juga: Kalapas Kelas IIA Samarinda Komitmen Wujudkan Kondusifitas WBP: Jangan Mudah Tergoda
Pihaknya memberikan kebebasan kepada manajemen sekolah untuk berkreasi mengenai budaya apa saja yang dikembangkan, maupun ditanamkan kepada peserta didik. Karena setiap produk yang dipajang harus bisa dipelajari, sementara untuk belajar tentu harus sudah siap infrastrukturnya.
"Untuk instruktur tentu sudah siap, karena banyak guru yang terampil di bidang masing-masing, bahkan tidak menutup kemungkinan dibantu oleh pihak luar sekolah karena di Samarinda banyak teman-teman seniman," ucapnya.
Dipilihnya SDN 007 sebagai pusat pengembangan budaya lokal karena beberapa alasan, seperti komitmen sekolah, ketersediaan instruktur untuk mengembangkan berbagai macam budaya daerah, dan sekolah tersebut merupakan sekolah penggerak.
Menurutnya, SDN 007 Sungai Pinang adalah sekolah penggerak sehingga bisa menginspirasi bagi guru maupun sekolah lain dalam pengembangan metode pembelajaran, termasuk pengembangan budaya yang menjadi wadah membentuk karakter peserta didik.
"Terdapat enam ciri dari Sekolah Penggerak, yakni beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri. Keenamnya ini bisa masuk dalam pengembangan budaya melalui miniatur budaya," tandasnya.
Baca Juga: Begal Payudara Terjadi di Kelurahan Pelita Samarinda, Pelaku Diburu Pihak FKPM, Ciri-ciri Dikantongi
Berita Terkait
-
Etika Menjaga Kelestarian Destinasi Alam
-
Diduga Terkait Korupsi, Rumah Awang Faroek di Samarinda Digeledah KPK
-
Intip Rekomendasi Oleh-oleh Khas Kaltim di Gelaran MTQ Nasional 2024
-
Nekat Dekati Jokowi, Mahasiswa Hukum di Samarinda Kena Bogem Paspampres
-
Jokowi: MTQ Nasional XXX Ajang Sempurnakan Akhlak Bangsa
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Isran Noor Serukan Pilkada Bersih di Tengah Gemerlap KALTIM ONE FESTIVAL
-
Mahasiswa Balikpapan Kampanye Tolak Politik Uang, Suarakan Demokrasi Bersih
-
Airpods Pro Gen 1 Berapa dan Spesifikasinya
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan