Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 26 Januari 2022 | 18:50 WIB
Jalan tanah di Kubar, buat siswa-siswi dari 2 sekolah susah lewat. [Suara.com/Denada S Putri]

Menurutnya, aduan-aduan terkait jalanan rusak mungkin saja sudah disampaikan ke pemerintah. Keluhan dari yang biasa sampai luar biasa disebut sudah dijelaskan. Walaupun kenyataannya, jalan tanah masih banyak ada di wilayah tersebut.

"Saya kalau ke sekolah, jaraknya sekitar 20 sampai 25 kilometer. Jalannya banyak disemenisasi sebenarnya, cuma ada spot-spot jalan rusak. Apalagi pas hujan yang harus membuat kita sebagai pengguna jalan hati-hati jadinya," tandasnya.

Namun, hal-hal tersebut membuat dirinya merasa terharu. Ia bangga dengan kegigihan para siswa-siswi yang harus melewati jalanan rusak parah untuk bisa belajar dan mengenyam pendidikan.

Ia bangga kepada para anak didiknya yang mau berusaha untuk bisa mewujudkan cita-cita yang mereka impikan. Ia juga bangga akan keinginan para siswa-siswi yang terus mencoba walau tahu itu bahaya.

Baca Juga: Miris, Siswa-siswi di Kubar Pulang-Pergi Sekolah Naik Alat Berat, Jalan Berlumpur dan Tak Layak Harus Dilewati

"Saya terharu Mbak, mereka mau seperti itu. Kita (para guru) jadi tahu perjuangan mereka juga berat buat wujudkan cita-cita, keinginan kita sederhana saja kok," pungkasnya.

Load More