SuaraKaltim.id - Peringatan terkait antisipasi meluasnya serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Samarinda diberikan. Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Tepian melaporkan, ada 75 warga Samarinda yang terjangkit DBD. Laporan itu di mulai sejak Januari ini, hingga kini.
Menurut Kepala Diskes Samarinda Ismid Kusasih, 75 kasus tersebut tidak semuanya menjangkiti anak-anak. Terdapat orang dewasa yang juga terjangkit dari penyakit gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
"Sebanyak 75 kasus DBD ini tidak semuanya menjangkit pada anak-anak, ada juga yang dewasa, namun memang didominasi oleh anak-anak," katanya melansir dari ANTARA, Rabu (26/1/2022).
Warga diminta mengantisipasi DBD dengan gerakan 3M Plus. Yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas serta menghindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu, serta menyalakan atau mengolesi kulit dengan anti nyamuk.
Ia menjelaskan peningkatan kasus DBD dipengaruhi cuaca di Samarinda yang hampir setiap hari mengalami hujan. Peningkatan hujan menimbulkan genangan air pada sejumlah tempat cekung, maupun barang bekas.
"Genangan air menjadi tempat jentik nyamuk berkembang biak," ucapnya singkat.
Untuk itu, katanya, cara efektif untuk memutus mata rantai penyebaran DBD dengan membunuh jentik nyamuk, yakni dengan cara 3M tersebut, sehingga jentik tidak sempat tumbuh menjadi nyamuk dewasa.
Untuk membunuh nyamuk dewasa, kata dia, dengan pengasapan di sejumlah lokasi, baik oleh Dinas Kesehatan Samarinda maupun di setiap puskemas, serta kerja sama dengan relawan.
"Kalau ada relawan yang melakukan 'fogging' (pengasapan), pasti koordinasinya dengan kami karena untuk operator, peralatan, dan insektisidanya juga dari kami. Dari sini pun kami mengetahui lokasi mana yang dilakukan 'fogging' bersama relawan, seperti yang dilakukan di Kelurahan Sempaja Timur pada Minggu, tiga hari lalu," tandasnya.
Baca Juga: Awas! Tak Hanya Pandemi, Musim Hujan DBD Juga Harus Diwaspadai
Sejak Juni 2021, pihaknya selalu mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran DBD, karena kasus DBD di Samarinda mulai menggejala sejak April 2021.
Bahkan, di setiap puskesmas yang tersebar di 10 kecamatan terus diingatkan untuk selalu memberikan pemahaman ke masyarakat tentang serangan DBD.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!