SuaraKaltim.id - Banjir merendam pemukiman warga di Kelurahan Guntung, RT 04, Jalan Tari Enggang sejak pukul 12.00 Wita, Jumat (28/1/2022). Bencana ter terjadi karena debit hujan yang tinggi sejak pagi hari. Akibatnya akses jalan menuju Rumah Adat Guntung tidak bisa dilalui kendaraan roda dua.
Diketahui ketinggian air sudah hampir selutut orang dewasa. Salah satu warga, Amat mengatakan, banjir selalu terjadi ketika curah hujan cukup tinggi. Bukan kali ini saja, dua hari yang lalu pun wilayah tempat ia tinggal juga terendam akibat tumpahan air dari hulu.
"Setiap hujan deras dan waktunya lama pasti naik ini mas. Air juga semakin naik ini ke darat. Jalan aja ditutup sudah tidak bisa lewat," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com.
Dikonfirmasi terpisah, Lurah Guntung Romy Rizka mengatakan, saat ini sudah ada 3 RT yang terendam banjir. Biasanya, ketika banjir besar akan merendam 6 RT.
"Saat ini ada 3 RT yang terendam. Yaitu RT 11, RT 4, dan RT 06," ucap Romy.
Penyebab terjadinya banjir, lantaran proses penurapan yang masih belum selesai di wilayah RT 12 Kelurahan Guntung. Ia melanjutkan, ada 150 meter turap masih belum dibangun. Rencananya, pengerjaan akan berlanjut pada APBD Perubahan 2022 mendatang.
"Dari dulu pembangunan belum selesai. Jadi setiap air sungai meluap yah masuk ke pemukiman warga," terangnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang, mencatat ketinggian air sungai di Bontang mengalami peningkatan.
Kepala BPBD Bontang, Zainuddin mengatakan peningkatan ketinggian air juga terjadi di hulu tepatnya di Kilo Meter 5 Jalan Poros Bontang - Samarinda.
"Ketinggiannya naik secara perlahan. Namun, potensi debit sungai meningkat juga ada di Bontang," ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan wilayah rawan banjir untuk selalu waspada.
Ketinggian air di 4 titik yang alat sensor Komunitas Air Sungai (Kompas) meningkat. Naiknya volume air diketahui akibat curah hujan yang tinggi pada, Jumat (28/1/2022) siang.
Dalam catatan Kompas, ketinggian air di Jalan Brokoli Kelurahan Gunung Elai mencapai 2,5 meter. Sedangkan, alat ukur yang terpasang di Kampung Inbis Aren Kelurahan Api-api juga mencapai 2,8 meter.
"Tren volume air semakin tinggi secara bertahap. Kenaikan sudah terjadi sejak pukul 12.12 wita," tandasnya, Kompas dalam siaran persnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Raffi Ahmad ke Tambak! KKP Gandeng The Dudas-1 Promosikan Perikanan Modern
-
Perawatan Jalan Tol Bukan Gangguan, tapi Upaya Jasamarga Jaga Keamanan Pengguna
-
Soal Polemik Air Kemasan, DPR Ajak Publik Pahami Proses Ilmiahnya
-
Logo Berubah, Loyalitas Tak Bergeser: Projo Masih Bersama Jokowi
-
Budi Arie Ajak Projo Kawal Pemerintahan Prabowo dan Gibran