Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 01 Februari 2022 | 07:30 WIB
Wakil Ketua I DPRD Kaltim Muhammad Samsun saat menerima aspirasi Koalisi Pemuda Kaltim. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Aksi penolakan aktivitas tambang batu bara oleh warga RT 24, Kelurahan Sanga-sanga Dalam ternyata mendapatkan dukungan. Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun lah yang mendukung hal tersebut. 

Ia menyebutkan, perusahaan CV Sanga-Sanga Perkasa (SSP) izinnya sudah hampir habis. Kemudian, dinas terkait juga tidak memberikan izin melakukan aktivitas penambangan di wilayah situ. Apalagi ini permasalahan yang sudah lama namun belum juga terselesaikan. 

“Lahan disitu masuk konsesi pertamina. Pertanyaan saya, ada tidak kaitannya ini pemilik lahan dengan si penambang,” katanya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (1/2/2022). 

Sementara kawasan itu diproduktifkan oleh masyarakat untuk berkebun dan bercocok tanam. Ia sangat menyayangkan adanya aktivitas penambangan tersebut.

Baca Juga: Polisi Tembak Mati Warga di Gunung Botak, Brimob Maluku Brigadir Andre jadi Beking Tambang Emas Ilegal?

Karena dampak eks tambang sebelumnya membuat masyarakat sengsara, setiap hujan pasti mereka akan dihadapkan dengan bencana banjir dan membawa material lumpur. Dengan tegas ia menyatakan bahwa dirinya berada di pihak masyarakat dan akan mendukung penolakan itu. 

“Karena itu bagian dari aspirasi masyarakat, kami bantu. Saya sudah peringatkan baik secara langsung maupun melalui media dan koordinasi dengan beberapa pihak terkait, untuk tidak melanjutkan proses pertambangan itu,” tuturnya. 

Bahkan dirinya mempertanyakan sikap Pertamina, karena menurutnya, hal itu merupakan obyek vital Pertamina. Mestinya, yang keberatan pertama itu mereka bukan masyarakat. 

Ia pun mempertanyakan kenapa Pertamina diam saja tidak mengambil langkah tegas. Ia juga menduga, jika ini bagian dari permintaan Pertamina untuk menambang disana. Tentu tidak menutup kemungkinan begitu, nyatanya diam saja. 

“Kalau pertamina tidak menyuruh mereka nambang mestinya pertamina yang menindak duluan karena masuk dilahannya. Pertamina yang melaporkan duluan bukan masyarakat,” tandasnya.

Baca Juga: Polisi Ribut di Gunung Botak hingga Tembak Mati Warga, Brigadir Andre Batuwael jadi Tersangka dan Dikurung di Sel

Load More