SuaraKaltim.id - Puluhan lampion merah sudah terpasang rapi penuhi langit-langit Klenteng Tian Gie Khong yang berada di Jalan Yos Sudarso. Lampion-lampion itu dipasang untuk menyambut kedatangan pengunjung yang masuk ke klenteng tersebut.
Terdengar dawai musik instrumental etnis Tiongkok menemani para pengunjung sembari membawa sejumlah dupa yang menyala untuk melantunkan doa. Namun, pada saat tim redaksi Suara.com berkunjung ke Klenteng Tian Gie Khong kondisi perayaan pergantian tahun baru China terlihat sepi. Disinyalir, sepinya suasana itu lantaran virus Covid-19 masih belum hilang di Samarinda. Sehingga banyak warga yang merayakan Imlek di rumah masing-masing.
Salah satu pengunjung bernama Asong nampak hadir di klenteng. Ia datang dengan membawa keluarganya ke dalam Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) untuk berdoa. Dirinya dan keluarga pun memejamkan mata, mereka berdoa sembari meminta rezeki kepada sang pencipta.
Harapannya di tahun macan air ini pun ia ungkapkan. Ia meminta kepada sang pencipta, untuk bisa memberikan rezeki yang lancar. Ia juga berharap virus Covid-19 di Indonesia segera menghilang.
Baca Juga: Dispar Sleman Catat Akhir Pekan Jelang Imlek Kunjungan Wisatawan Naik 70 Persen
"Harapan saya di tahun Macan Air ini segela rezeki di limpahkan oleh sang pencipta dan corona segera menghilang," harapnya.
Bagi laki-laki berumur 38 tahun tersebut, Imlek di tahun ini dirasa belum maksimal walaupun Covid-19 sudah melandai. Pasalnya, ia menilai sebelum Covid-19 menyebar di seluruh Indonesia, perayaan Imlek sangat meriah seperti perayaan Cap Go Meh, barongsai, dan saling bertemu dengan antar keluarga.
"Ya kalau dulu sebelum ada corona bisa bertemu keluarga. Kalau sekarang yang paling video call aja sama keluarga," ujarnya.
Sementara itu, pengurus Klenteng Tian Gie Khong, Hansen mengatakan, kemeriahan Imlek di 2022 sedikit ada kemajuan dari 2 tahun sebelumnya. Khususnya, sejak masyarakat menghadapi Covid-19.
"Di tahun ini kita menghiasi klenteng dengan lampion, bunga sakura, dan tenlung. Walaupun sampai saat ini masih belum ada event seperti bazar dan barongsai karena kita juga menghindari kerumunan," ungkapnya.
Baca Juga: Keturunan Tionghoa dan Sudah Mualaf, Tiga Artis Ini Tetap Kumpul Keluarga Saat Imlek
Kendati itu, ia juga berharap di tahun baru Imlek 2022, seluruh warga Indonesia, terkhusus di Kaltim bisa menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga tahun depan bisa lebih ramai lagi untuk merayakan Imlek.
"Harapan saya corona ini segera menghilang dari Indonesia, agar masyarakat di Indonesia terkhususnya etnis tionghoa tahun depan bisa lebih ramai merayakan Imlek," pungkasnya.
(Foto: Suasana para pengunjung Kelenteng Tian Gie Khong yang berdoa kepada sang pencipta/Apriskian Tauda Parulian)
Kontributor : Apriskian Tauda Parulian
Berita Terkait
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
-
Semarak Perayaan Pawai Cap Go Meh di Pecinan Glodok
-
Intip Nasib Shio Ayam, Kerbau, dan Tikus yang Dibilang Gibran Paling Beruntung di 2025, Apa Benar?
-
Meriahkan Penutupan Imlek 2025 Bersama Nasabah di Jakarta, Bank Mandiri Perkuat Layanan dan Inovasi Digital
-
Tak Hanya Komitmen Jaga Keberagaman Umat, Untar Ingin Berikan Kontribusi dan Melangkah Maju di Dunia Pendidikan
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
ASN Kutim Pesta dan Saweran di Kantor, Warganet: Abis Cair dari Proyek?
-
Basuki Hadimuljono Soal Klub Malam di Nusantara: Belum Tentu Negatif
-
Sinyal Positif! NTP Kaltim Awal Tahun Menguat, Apa Penyebabnya?