SuaraKaltim.id - Puluhan lampion merah sudah terpasang rapi penuhi langit-langit Klenteng Tian Gie Khong yang berada di Jalan Yos Sudarso. Lampion-lampion itu dipasang untuk menyambut kedatangan pengunjung yang masuk ke klenteng tersebut.
Terdengar dawai musik instrumental etnis Tiongkok menemani para pengunjung sembari membawa sejumlah dupa yang menyala untuk melantunkan doa. Namun, pada saat tim redaksi Suara.com berkunjung ke Klenteng Tian Gie Khong kondisi perayaan pergantian tahun baru China terlihat sepi. Disinyalir, sepinya suasana itu lantaran virus Covid-19 masih belum hilang di Samarinda. Sehingga banyak warga yang merayakan Imlek di rumah masing-masing.
Salah satu pengunjung bernama Asong nampak hadir di klenteng. Ia datang dengan membawa keluarganya ke dalam Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) untuk berdoa. Dirinya dan keluarga pun memejamkan mata, mereka berdoa sembari meminta rezeki kepada sang pencipta.
Harapannya di tahun macan air ini pun ia ungkapkan. Ia meminta kepada sang pencipta, untuk bisa memberikan rezeki yang lancar. Ia juga berharap virus Covid-19 di Indonesia segera menghilang.
"Harapan saya di tahun Macan Air ini segela rezeki di limpahkan oleh sang pencipta dan corona segera menghilang," harapnya.
Bagi laki-laki berumur 38 tahun tersebut, Imlek di tahun ini dirasa belum maksimal walaupun Covid-19 sudah melandai. Pasalnya, ia menilai sebelum Covid-19 menyebar di seluruh Indonesia, perayaan Imlek sangat meriah seperti perayaan Cap Go Meh, barongsai, dan saling bertemu dengan antar keluarga.
"Ya kalau dulu sebelum ada corona bisa bertemu keluarga. Kalau sekarang yang paling video call aja sama keluarga," ujarnya.
Sementara itu, pengurus Klenteng Tian Gie Khong, Hansen mengatakan, kemeriahan Imlek di 2022 sedikit ada kemajuan dari 2 tahun sebelumnya. Khususnya, sejak masyarakat menghadapi Covid-19.
"Di tahun ini kita menghiasi klenteng dengan lampion, bunga sakura, dan tenlung. Walaupun sampai saat ini masih belum ada event seperti bazar dan barongsai karena kita juga menghindari kerumunan," ungkapnya.
Baca Juga: Dispar Sleman Catat Akhir Pekan Jelang Imlek Kunjungan Wisatawan Naik 70 Persen
Kendati itu, ia juga berharap di tahun baru Imlek 2022, seluruh warga Indonesia, terkhusus di Kaltim bisa menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga tahun depan bisa lebih ramai lagi untuk merayakan Imlek.
"Harapan saya corona ini segera menghilang dari Indonesia, agar masyarakat di Indonesia terkhususnya etnis tionghoa tahun depan bisa lebih ramai merayakan Imlek," pungkasnya.
(Foto: Suasana para pengunjung Kelenteng Tian Gie Khong yang berdoa kepada sang pencipta/Apriskian Tauda Parulian)
Kontributor : Apriskian Tauda Parulian
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Suami Istri Jadi Bandar, 5,40 Gram Sabu Diamankan Polisi Bontang
-
APBD Kaltim 2026 Tak Sesuai Target RPJMD, DBH Jadi Biang Kerok
-
Lahan 5 Hektare Disiapkan, BLK Penajam Jadi Pusat Pelatihan SDM untuk IKN
-
Tragedi di Berbas Pantai, Pekerja Proyek Jalan Meninggal Tersengat Listrik
-
TBC Masih Jadi Ancaman Serius di Samarinda, 189 Jiwa Meninggal dalam Dua Tahun