SuaraKaltim.id - Jika di beberapa wilayah, minyak goreng mengalami kelangkaan, kejadian tersebut sepertinya tak berlaku di Kota Balikpapan. Dari pantauan Ombudsman RI Kota Balikpapan sejak Jumat (18/2/2022) hingga Minggu (20/2/222) di sejumlah toko kelontongan, pasar tradisional dan toko modern, ketersedian stok minyak goreng masih ada.
Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi Ombudsman RI Kota Balikpapan, Ria Maya Sari mengatakan, berkaitan keterkaitan isu migor yang langkah pihaknya sudah turun ke lapangan, baik mal kemudian ada dua toko modern seperti indomaret dan alfamart, serta pasar tradisional dan toko kelontongan.
“Kami kemarin turun ke lokasi lapangan hanya menyasar sejumlah lokasi penjualan minyak goreng tersebut, kalau dibilang temuan signifikan saya lihat ketersedian minyak goreng masih relatif aman dan stok masih ada,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Kamis (24/2/2022).
Dia mencontohkan seperti yang ada di beberapa minimarket, stok minyak goreng aman dan pembeliannya teratur. Walaupun, di toko kelontong pihaknya melihat minyak goreng yang mereknya belum sering terdengar atau di iklankan.
“Tapi di toko kelontong pembelian gak dibatasi. Tetapi kalau di toko modern dibatasi satu individu per hari maksimal dua liter,” akunya.
Kemudian di toko kelontong mereka banyak membeli di toko grosir itupun rebutan, mereka juga kerap mendapat informasi orang dalam jika membeli di toko grosir, misalnya stok masih langkah, kerap kali orang dalamnya tidak bisa menjanjikan kapan datang minyak goreng
“Di toko kelontong mereka menyasar dengan merek minyak goreng kurang terkenal, sehingga pasokannya melimpah,” imbuhnya.
Dari hasil pantauan di lapangan Ombudsman melihat relatif toko tradisional dan tokon kelontong banyak temuan. Misalnya, mereka membeli sampai enam bungkus harganya di atas HET.
“Kalau di Balikpapan harga HET Rp 14 ribu perliter, di toko kelontong mereka jual sampai Rp15 ribu hingga Rp 17 ribu,” akunya.
Baca Juga: Kesaksian Tetangga Rumah Pasutri Penimbun Minyak Goreng: Kalau Barang Datang, Mobil Antre Angkut
Dia mengatkan, minyak gorengan ada tiga kategori. Yakni, curah, minyak kemasan sederhana dan premiun botolan. Untuk premium, di Balikpapan, pihaknya jarang lihat namun lebih banyak yang kemasan sederhana.
“Di Kaltim ini biasanya mereka menarik keuntungan maksimal Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu dari HET, terutama yang menjual minyak goreng di toko kelontong,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Livin' Fest 2025 di Balikpapan: Bank Mandiri Perkuat Ekosistem UMKM dan Industri Kreatif Kalimantan
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025