Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 28 Februari 2022 | 20:25 WIB
Ilustrasi minyak goreng. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Meski pasokan minyak goreng di Kota Balikpapan terbilang masih ada, namun para penjual minyak goreng yang berada di Toko kelontongan merasa cukup terganggu dengan adanya pemberian subsidi minyak goreng dari pemerintah. 

Diran, salah satu pedagang kelontongan yang ada di Pasar Pandan Sari, Balikpapan Barat mengaku, sejak diberlakukan subsidi minyak goreng, dirinya memang masih beli minyak goreng di toko grosir. Hanya saja, jika sebelum ada subsidi bisa mengambil 5-10 dos minyak goreng, tapi saat ini hanya dibatasi hingga 2 dos per hari. 

“Ya (pembelian) dibatasi, itupun kalau banyak yang cari di grosir kayak pedagang gorengan, rumah makan, dijatah oleh pihak grosir masing-masing cuma boleh beli 1 dos,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (28/2/2022).

Sedangkan pemantauan di dua toko modern, yakni Toko Utama dan Toko Lais di Kelurahan Gunung Sari Ilir, stok minyak goreng masih tersedia. Namun, hanya satu merk tertentu.

Baca Juga: Warga Rugi hingga Rp 1,6 Miliar, Ada Sindikat Penipuan Minyak Goreng Murah di Bandung?

Di dua toko tersebut, harga minyak goreng dijual berbeda meski merk sama. Misalnya, di Toko Lais menjual Rp 14 ribu untuk ukuran 2 liter.

“Untuk yang 2 liter kita jual Rp 14 ribu. Kalau ukuran dua liter masih banyak,” ucap seorang petugas kasir. 

Sedangkan di toko Zaenal Mart yang berada di kawasan Mekar Sari,  keberadaan minyak goreng ukuran 2 liter dan 1 liter justru masih banyak tersedia.

“Harga 2 liter Rp 15 ribu, yang 1 liter harganya Rp 8 ribu,” sebut seorang petugas di toko tersebut mengakhiri.

Baca Juga: Polisi Gerebek Garasi Tempat Timbun Minyak Goreng di Warunggunung Lebak, Amankan 24.000 Liter Minyak

Load More