SuaraKaltim.id - Persoalan pasokan minyak goreng di Kota Balikpapan harus menjadi perhatian semua pihak. Pasalnya, sejumlah minimarket menjual minyak goreng yang hanya sisa stok yang masih ada. Sedangkan, pasokan dari distributor hingga kini belum datang.
Direktur CV Maxi Raya, Soeny Yoewono Koesbandi selaku pemilik swalayan berjaringan Maxi Swalayan mengatakan, saat ini untuk suplai minyak goreng masih belum jelas dari distributor. Sehingga, untuk saat ini pihaknya masih bertahan dengan sisa stok yang ada untuk dijua. Itupun katanya, pembelian masih dibatasi supaya tidak ada aksi borong.
“Untuk di minimarket kami, juga menggunakan sistem on-off, kadang ada kadang tidak ada di display,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (2/3/2022).
Adapun harga minyak goreng yang dijual di minimarket tempatnya bekerja, rata-rata satu liter Rp 14 ribu dan tersedia kemasan satu juga dua liter.
Ia mengaku, yang lebih banyak memborong atau belanja minyak goreng dengan porsi yang dibatasi tersebut ialah para Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kota Minyak.
“Yang lebih banyak memborong para ibu-ibu, kadang sampai bawa anaknya, untuk itu kami batasi dua liter perorang,” akunya.
Bahkan pernah, suatu hari setelah harga minyak goreng turun pada 19 Februari lalu, penjualan kala itu di minimarketnya 10 kali lipat dari umumnya.
Tapi sayang, katanya hal itu tak berlangsung lama. Penjualan membludak itu hanya berlangsung setengah hari pada waktu itu saja.
“Kalau regularnya dalam sehari kami bisa mengeluarin 200 karton minyak goreng dari gudang,” imbuhnya.
Baca Juga: Di Luar Balikpapan Stok Minyak Goreng Disebut Cukup, Bahkan Dijual Sesuai HET, Kok Bisa?
Ia membeberkan, akibat adanya kebijakan dari pemerintah soal subsidi minyak goreng tersebut, justru membuat pembelian minyak goreng tidak tertib. Apalagi, pasokan dari distributor yang juga tidak jelas.
Berita Terkait
-
Promo Minyak Goreng Alfamart Hari Ini, dari Sovia hingga Sunco 2 Liter Harga Murah
-
Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Minyak Goreng Lain Dikemas ke MiyaKita, Takarannya Dikurangi
-
Gawat! Kemendag Ciduk Repacker MinyaKita Nakal, Ini Modusnya!
-
Kemendag Tegaskan MinyaKita Bukan Subsidi dan Tak Berasal dari APBN
-
66 Pelaku Usaha MinyaKita Nakal Diciduk Kemendag, Ini Modusnya
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Usut Tuntas! Gakkum LHK Telusuri Penyerobotan Lahan KHDTK Unmul
-
BBM Bermasalah, Lab Tutup, Mesin Rusak: DPRD Kaltim Kebingungan Uji Sampel
-
Jadi Bagian IKN, PPU Dorong Pemerataan Sekolah Inklusi bagi Penyandang Disabilitas
-
Jalan Poros LabananSidu'ung Dipenuhi Lubang, Warga Cemas Melintas di Malam Hari
-
Motor Rusak, Usaha Mandek, Warga Samarinda Keluhkan Dampak BBM Oplosan