Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 02 Maret 2022 | 20:23 WIB
Ilustrasi BOR, Seorang tenaga kesehatan (Nakes) yang mempersiapkan kamar pasien Covid-19. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Plt Diskes) Kaltim Masitah mengatakan, meski penyebaran virus Omicron tiga sampai lima kali lebih cepat dari virus Covid-19 sebelumnya, namun Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit maupun isolasi terpusat (Istoer) di Bumi Mulawarman masih aman.

"Hingga 26 Februari 2022 terdapat 684 pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit dengan BOR ICU sebanyak 50 pasien dari ketersediaan 189 tempat tidur atau sekitar 26 persen,” katanya, melansir dari ANTARA, Rabu (2/3/2022).

Sedangkan BOR isolasi pasien dirawat sebanyak 634 kasus dari ketersediaan 1.472 tempat tidur atau mencapai 43 persen. Hal tersebut katanya, dapat terjadi meski dengan penyebaran yang cepat.

Virus Omicron umumnya hanya memberi gejala ringan sehingga BOR rumah sakit maupun isoter aman. Menurutnya, BOR rumah sakit hanya untuk pasien dengan kasus kritis dan berat.

Baca Juga: Duh! Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 Dosis Rendah untuk Anak-anak Tak Efektif Tangkal Omicron

Pasien dengan kasus sedang dan ringan bisa dirawat di isoter dan bila memungkinkan isoman di tempat tinggal masing-masing, dengan tetap menjaga prokes dan dalam pantauan petugas isoter.

Dia mengungkapkan, jumlah kasus positif yang saat ini berada dalam perawatan rumah sakit, isoter dan isolasi mandiri (Isoman) mencapai 19.404 kasus pada 27 Februari 2022 dan terus bergerak setiap harinya.

Dia memaparkan, pasien terkonfirmasi yang dirawat di Samarinda sebanyak 171 kasus dengan BOR ICU 8 kasus dari ketersediaan 38 tempat tidur atau 21 persen dan BOR isolasi terpakai 163 kasus dari ketersediaan 263 tempat tidur atau 62 persen.

"Samarinda menyiapkan sembilan rumah sakit rujukan, yakni RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RS Jiwa Atma Husada Mahakam, RSUD Abdoel Moeis, RS Umum Dirgahayu, RS Umum Bhakti Nugraha, RS Umum Haji Darjad, RS Samarinda Medika Citra, RS Siaga Al-Munawwarah Samarinda dan RS Hermina Samarinda," terangnya.

Kemudian jumlah pasien dirawat di Balikpapan sebanyak 294 kasus dengan BOR ICU sebanyak 25 kasus dari ketersediaan 72 tempat tidur atau 35 persen dan BOR isolasi 269 kasus dari ketersediaan 649 tempat tidur atau 41 persen.

Baca Juga: Studi Terbaru: Vaksin Pfizer Kurang Ampuh Mengindari Anak-anak dari Infeksi Omicron

Terdapat 14 unit rumah sakit rujukan di Balikpapan, yakni RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo, RS  Pertamina Balikpapan, RS Dr R Hardjanto, RSUD  Beriman Balikpapan, RS  Restu Ibu, RS Ibu dan Anak Sayang Ibu, RS Bhayangkara Balikpapan, RS Medika Utama Permata, RS Siloam Hospitals Balikpapan, RS Umum Balikpapan Baru, RS Umum Tingkat IV  Lanud Balikpapan, RS Ibu Anak Asih  Balikpapan, RS Hermina Balikpapan dan RS Medika Utama Manggar.

Selanjutnya untuk Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terdapat 3 rumah sakit rujukan. Yakni RSUD Aji Muhammad Parikesit, RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti dan RS Umum Daerah Dayaku Raja.

"Adapun total pasien dirawat sebanyak 48 kasus dengan BOR ICU sebanyak 12 kasus dari ketersediaan 29 tempat tidur atau 41 persen dan BOR isolasi terpakai 36 kasus dari ketersediaan 89 tempat tidur atau 40 persen," lugasnya.

Kemudian Kota Bontang menyiapkan 5 rumah sakit. Yakni, RS Umum Daerah Taman Husada Bontang, RS Pupuk Kaltim, RS LNG Badak, RS Amalia Bontang dan RS Islam Bontang.

Jumlah pasien terkonfirmasi dirawat di Bontang sebanyak 87 kasus dengan BOR ICU sebanyak 3 kasus dengan ketersediaan 15 tempat tidur atau 20 persen dan BOR isolasi terpakai 84 kasus dari ketersediaan 210 tempat tidur atau 40 persen.

"Di Kabupaten Kutai Timur juga terdapat lima rumah sakit rujukan, yaitu RSUD Kudungga, RS Umum Maloy, RS Pupuk Kaltim Prima Sangata, RS Umum Medika Sangatta dan RS Umum Daerah Sangkulirang," tandasnya.

Load More