SuaraKaltim.id - Persoalan naiknya harga kacang kedelai menimbulkan berbagai macam polemik. Tak terkecuali di Bumi Mulawarman. Bahkan dikabarkan, bahwa akibat dari naiknya harga kacang kedelai, harga tahu dan tempe bakal terus meroket hingga Mei 2022 nanti.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltim HM Yadi Robyan Noor memastikan, stok kedelai khususnya untuk pembuatan tahu dan tempe aman hingga tiga bulan ke depan.
"Stok kedelai Kaltim masih aman hingga tiga bulan ke depan," katanya, melansir dari ANTARA, Jumat (4/3/2022).
Ia mengatakan, stok kedelai saat ini sebanyak 47 ton dengan kebutuhan per bulannya sekitar 15 ton untuk berbagai daerah. Terutama Balikpapan, Bontang dan Berau, yang memiliki permintaan kedelai lebih tinggi.
Sementara pasokan kedelai nasional, 95 persen berasal dari impor dan sisanya lokal. Di Kaltim sendiri, sekitar 85 persen yang impor dan sisanya adalah kacang kedelai lokal.
"Harga kedelai sempat mengalami kenaikan di beberapa daerah di Indonesia akibat pasokan impor, terutama dari Brasil dan Argentina terganggu dan turun hingga 50 persen," terangnya.
Selain itu, dalam beberapa waktu terakhir China sebagai salah satu konsumen kedelai juga meningkatkan permintaan. Hal itu untuk mendorong peternakan babi di wilayah tersebut.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat Bumi Mulawarman untuk mengkonsumsi tahu dan tempe secara normal. Yang tentunya sesuai dengan kebutuhan, agar stok tetap stabil.
"Stok kedelai insyaallah stabil dibarengi masyarakat yang mengkonsumsi tempe tetap normal sesuai kebutuhan, tidak berbelanja secara berlebihan," imbaunya.
Baca Juga: 7 Makanan Khas Sunda Paling Enak Lengkap dengan Cita Rasa yang Unik! Sudah Pernah Coba?
Menurutnya, berdasarakan pantauan di pasar-pasar tradisional di Samarinda, tahu dan tempe masih dijual dengan harga yang wajar. Yakni Rp 5 ribu untuk ukuran kecil dan Rp 15 ribu untuk tempe ukuran besar.
Selain stok kedelai, juga stok daging sapi baik daging impor maupun lokal masih cukup. Ia menyatakan hal itu untuk 2,9 bulan, dengan ketersediaan 4.400 ton dan kebutuhan per bulan di Kaltim sekitar 1.555 ton.
"Soal harga dan stok barang diupayakan stabil, agar tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi