Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 12 Maret 2022 | 11:53 WIB
Ilustrasi antrean minyak goreng. [Istimewa]

"Turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan. Kepada ibu ibu tetap hati hati ya," katanya.

Tanggapan warganet

Warganet yang melihat unggahan tersebut lantas ramai memberikan tanggapan. Banyak dari mereka yang merasa miris dan ironi dengan peristiwa itu.

"Antrian minyk sd memakn korban," tuturnya.

Baca Juga: Basri Rase Pusing Minyak Goreng Mahal di Bontang, Minta Polisi Awasi Distribusi

"Safety First," ucapnya.

"Mau sampe kapan kaya gini ? Gara gara minyak goreng sampai harus kehilangan sosok ibu, selain memang takdirnya... harusnya pemerintah malu ada warganya yg sampai meregang nyawa demi seliter/dua liter minyak goreng untuk dapurnya ," ucapnya.

"Untuk ibu-ibu yang mau ngantri, sarapan dulu ya sebelum jalan, jika kurang sehat, ditunda dulu ngantrinya.. Kesehatan yang utama Buu.. Sehat-sehat untuk para ibu semuanya..," pintanya.

"Innaa lillaahi wainnaa ilayhi rooji'uun. Allohummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu.," doanya.

"Pasti di covidkan ," timpalnya.

Baca Juga: Viral Driver Ojol Diberi Bintang Satu Gegara Ayam Bumbu 'Hilang', Tuai Perdebatan

"Bagaimna tanggapan pemernta setempt ya..mash mau tutup mata aja kah dgn kejdian begini...dan sebenrnya ini keslhan dr toko2 besar knp bongkar minyak harus bergilir hari ini dsni hari bsok dsna..knp g serentak aja bongkar minyak biar pngtri mnyak yg serakah gak kesna kemari ngtri hbis itu mrk jual mahal..pemrnta setmpat juga seakan2 g bisa mlkukan apa2..trys apa fungsinya kalau cm jadi pnonton aja," tandasnya.

Load More