Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri | Mohammad Fadil Djailani
Jum'at, 18 Maret 2022 | 21:02 WIB
Ilustrasi Tugu Titik Nol di IKN Nusantara, Kaltim. [Dok. Kementerian PUPR]

SuaraKaltim.id - Pembahasan soal investor pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih terus bergulir. Terbaru, Asian Development Bank (ADB) dikabarkan memberikan komitmen untuk membantu pembangunan IKN Indonesia di Kaltim itu.

ADB katanya akan membantu Otorita IKN Nusantara merancang kota baru tersebut. Pengkajian potensi dampak lingkungan, sosial, serta menggalang pembiayaan dari sumber pemerintah juga sektor swasta bakal dilakukan.

Otorita IKN Nusantara, akan mengawal proses transisi pemerintahan ke Nusantara dan lantas menjadi pengelola kota tersebut. Hal itu terjadi karena mereka sebagai lembaga pemerintah yang bertugas melakukan perencanaan dan pembangunan ibu kota

“ADB siap membantu untuk merencanakan relokasi bersejarah ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Nusantara,” kata Wakil Presiden ADB Ahmed M Saeed dalam keterangannya, dikutip Jumat (18/3/2022).

Baca Juga: Anies Ambil Air dari 6 Tempat Ibadah di Jakarta untuk IKN, Wagub DKI: Simbol Keragaman Indonesia

Menurutnya, membangun sebuah kota yang sama sekali baru membuka peluang yang unik untuk menerapkan kajian dan pengalaman terkini mengenai hal-hal yang dapat membuat kota menjadi menyenangkan serta efisien untuk bekerja, tempat tinggal, dan rekreasi.

"ADB akan membagikan pembelajaran internasional yang kami miliki untuk mendukung Otorita IKN Nusantara mendesain dan mendanai pembangunan ibu kota baru," katanya.

Sebagai langkah pertama, ADB akan mendukung upaya Otorita IKN Nusantara dalam menyelenggarakan konferensi internasional untuk mempelajari bagaimana negara-negara lain melaksanakan pembangunan kota yang netral karbon dan inklusif.

“Kami berterima kasih atas dukungan ADB, dan hal ini sejalan dengan upaya kami memulai pembangunan Nusantara,” ujar Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono.

ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota—49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.

Baca Juga: Tujuan Ritual Kendi Nusantara di Bongkar Tony Rosyid, Katanya Ada Pesan dari Jokowi ke Investor IKN

Load More