SuaraKaltim.id - Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam mengaku geram lantaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dinilai tak jujur dengan DPRD perihal 2 anggaran proyek tahun ini.
Dua proyek itu yakni pembangunan replika Kesultanan Kutai di Guntung dan Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) di Bontang Kuala yang anggarannya membengkak.
"Bu Sekda, saya minta pintar-pintar dalam memanfaatkan anggaran," ucap Andi Faiz saat menyampaikan pidatonya di hadapan Wali Kota Basri Rase dan pejabat teras Pemkot Bontang, di Pendopo Rujab, melansir klikkaltim.com, jaringan suara.com, Senin (28/3/2022).
Saat penyusunan anggaran, pemerintah menyebutkan anggaran pembangunan MPP senilai Rp 17 miliar, ternyata belakangan diketahui bahwa anggarannya membengkak jadi Rp 60 miliar.
Baca Juga: Usul Anggaran Pengadaan Gorden Puluhan Miliar, Sekjen DPR Tegaskan Tak Ada Hengki Pengki
“Kalaupun dengan pagu anggaran misalnya Rp 17 miliar tinggal di carikan siapa kontraktor yang bisa membangun dengan nominal yang sudah ditetapkan, singungnya.
Kondisi serupa juga dialami untuk proyek pembangunan replika Istana Kesultanan Kutai. awalnya dianggarkan hanya Rp 10 miliar, namun ternyata nilainya melonjak jadi Rp 25 miliar.
Menurut Andi Faiz, pemerintah lepas komitmen karena menurut dia setiap keputusan yang sudah disepakati antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan Badan Anggaran DPRD itulah yang dilaksanakan.
Pada prakteknya Andi Faiz menilai, pemerintah mengesekusi program yang tak sesuai dengan hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif.
"Harusnya Pemkot komitmen, jangan mengambil kesimpulan diluar hasil kesepakatan. Kan pasti muncul pertanyaan kok tidak konsisten," ucapnya.
Menanggapi itu, Wali Kota Bontang Basri Rase menyebut bahwa dewan salah menafsirkan sikap pemerintah.
Menurut Basri, proyek yang dilaksanakan menyesuaikan keuangan daerah. Semisal, perencanaan untuk bangun gedung MPP Rp 60 miliar, tapi uang hanya Rp 17 miliar.
“Dana yang tersedia itulah dipakai untuk bangun secukupnya. Makanya nanti kita bangun bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah," kata Basri.
Adapun menurut Basri, penetapan anggaran rencana pembangunan dalam APBD bisa saja diubah asal didasari kesepakatan bersama antara DPRD dan Pemkot.
Berita Terkait
-
Usul Anggaran Pengadaan Gorden Puluhan Miliar, Sekjen DPR Tegaskan Tak Ada Hengki Pengki
-
Puluhan Pendorong Gerobak Datangi Balai Kota Yogyakarta, Menuntut Disediakan Lapak di Teras Malioboro
-
Sri Mulyani Tak Puas Serapan Anggaran PEN 2022 Baru 5 Persen
-
Heboh Gorden, Kinerja DPR 2019-2024 Ternyata Sempat Dinilai Terburuk di Era Reformasi, Ini Alasannya
-
Pemkot Bontang Anggarkan Biaya Rp 11 Miliar untuk Bangun Gedung Uji Kir, Saat Ini Sedang Berlangsung Lelang Pengawa
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
4 Mobil Keluarga Kuat dan Tangguh di Tanjakan, Segini Harga Baru dan Bekasnya Juni 2025!
-
Promo Indomaret Hingga 25 Juni 2025, Belanja Skicare Dapat Minyak Goreng Murah
-
Daftar 5 Mobil Bekas Murah Desain Keren Sepanjang Masa, Harga Mulai Rp 35 Jutaan!
-
4 Mobil Bekas Kabin Luas untuk Keluarga Juni 2025: Semua di Bawah Rp 70 Juta, Muat 7 Orang!
-
5 Jenis Mobil Bekas Murah Pakai Sunroof Mulai Rp 80 Jutaan, Kendaraan Mewah Nggak Harus Mahal!