SuaraKaltim.id - Adanya dugaan perusakan hutan bakau (mangrove) di Teluk Balikpapan hingga saat ini masih terjadi di beberapa titik lokasi.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Husen Suwarno selaku pengurus Pokja Pesisir yang juga tergabung dalam Koalisi Peduli Balikpapan, penghancuran hutan mangrove Teluk Balikpapan kali ini berada di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Wain Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat, lokasi pembabatan hutan mangrove berada di titik kordinat S : 01.176.130 E : 116.832.450.
“Diperkirakan luas kawasan mangrove yang telah dirusak sekitar 16 hektare dengan cara ditebang. Perusakan diketahui pada tanggal 14 Maret 2022,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Kamis (20/4/2022).
Ia menambahkan, dampak dari perusakan mangrove ini mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan pesisir terutama biota perairan, habitat dan koridor satwa terancam hilang.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Kota Balikpapan dan Sekitarnya Rabu 20 April 2022
“Perusakan mangrove ini pun belum diketahui siapa pelakunya dan apa motifnya. Pada waktu melakukan monitoring lapangan yang dilakukan oleh tim koalisi, sudah tidak ditemukan adanya aktivitas di lapangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia sampaikan, pada saat di TKP pihaknya juga katakan tidak terlihat seseorang pun yang bisa dimintai keterangan. Menurutnya, berdasarkan foto citra satelit dan pantauan lapangan secara langsung pengerusakan tersebut sudah dilakukan sejak lama, yaitu sebelum Oktober 2020.
“Harus diakui, terdapat kelemahan pemerintah dalam hal pengawasan dilapangan sehingga aktivitas pengrusakan hutan Mangrove seperti ini berulang kali terjadi, dan terkesan dibiarkan,” bebernya.
Untuk itu, atas peristiwa perusakan ekosistem mangrove, maka pihaknya memohon agar pihak terkait melakukan tindakan penegakan hukum yang tegas sesuai peraturan yang berlaku.
“Karena perbuatan perusakan ekosistem mangrove tersebut telah melanggar berbagai aturan berikut, sesuai Pasal 35 Huruf (e) dan (f) UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,” imbuhnya.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kota Balikpapan dan Sekitarnya Selasa 19 April 2022
Menurutnya, para pelanggar dapat dikenakan sanksi sesuai dalam Pasal 73 Ayat (1) Huruf (b) yang berbunyi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 2 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar. Dan juga Pasal 22 (1) UU 32 Tahun 2009 tentang PPLH yang berbunyi, Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal
Dari data yang ada, ia sampaikan teluk Balikpapan sendiri memiliki luasan hutan mangrove kurang lebih 17.000 hektare, daerah aliran sungai (DAS) sekitar 211.456 hektare dan perairan 16.000 hektare.
“Terdapat 54 sub-DAS mengalir ke teluk ini, termasuk salah satunya DAS Sei Wain yang sudah menjadi hutan lindung atau dikenal dengan Hutan Lindung Sungai Wain. Selain itu, terdapat 31 pulau kecil di sekitarnya,” tuturnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengakui bahwa pihaknya sudah menerima laporan terkait dugaan perusakan mangrove yang terjadi di Kariangau tersebut.
“Sudah kami terima laporannya, diharapkan tidak muncul kasus serupa akan kami bahas dengan forkopimda dan bentuk tim,” ujarnya.
Pemkot juga akan membahas titik koordinatnya dengan OPD terkait mengingat di kawasan tersebut sebagian memang masuk Kawasan Industri Karingau (KIK). Selain itu, perusahaan diminta sebelum membanguan harus melengkapi dengan perizinan salah satunya izin prinsip dan izin amdal.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Video Rumah Makan Dirusak karena Buka di Siang Hari saat Ramadan
-
Bukber Asyik di Samarinda & Balikpapan: Ini 5 Kafe serta Restoran Pilihan untuk Ramadan!
-
Bisnis Narkoba Eks Bos Persiba Balikpapan, Koleksi Mobil Mewah Catur Adi dari Mustang GT hingga Alphard Disita Polisi
-
Viral! Warga Sweeping Warung Saat Ramadan, Netizen Geram dengan Aksi Perusakan
-
Bareskrim: Direktur Persiba Sudah Lama Jadi Bandar Sabu Jaringan Lapas
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
IKN Sudah Mewah, Tapi Tikus Masih Jadi Tuan Rumah?
-
Saat Motor Brebet Jadi Isu Publik, Pemerintah Dinilai Gagal Jaga Komunikasi Krisis
-
3,2 Hektare Hutan Unmul Rusak, Gubernur Kaltim Minta Penegakan Hukum Tegas
-
Dibangun Rp 2 Triliun, Istana Garuda IKN Perpaduan Seni dan Kewibawaan
-
BBM Diprotes Warga, Rudy Masud Ngintip Isi Tangki SPBU