SuaraKaltim.id - Wali Kota Samarinda Andi Harun dibuat geram saat inspeksi mendadak (sidak) ke gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DKP) Samarinda di Jalan Kesuma Bangsa, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota pada Senin (25/4/2022) sore kemarin.
"Laporan baru sekitar satu jam yang lalu masuk ke saya, dapat laporan dan sungguh kecewa atas kualitas dan pelaksanaan proyek ini," ucap orang nomor satu di Samarinda itu, dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa (26/4/2022).
Dalam sidaknya itu, ia menemukan plafon paling parah ambruk di bagian lantai 3 gedung perpustakaan. Namun, tak hanya itu, beberapa sisi-sisi bangunan turut mengalami kebocoran dan kabel-kabel utilitas yang terkesan dipasang sembrono.
"Ruang anak bocor. Ini parah betul, dari sisi ke sisi gedung bocor. Kasar sekali, kabel-kabel lampu tidak di finising dengan bagus. Kalau menggantung begini, entah perencanaannya yang bodoh, atau pelaksanaannya yang maling," geramnya.
Ia menegaskan, temuannya itu seakan telah menampar muka Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
"Proyek yang diperjuangkan melalui DAK, ambrol tak sampai setengah tahun. Meskipun mereka (kontraktor) masih ada ruang perbaikan," ungkapnya kecewa.
Akan hal tersebut, ia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga Samarinda atas operasional perpustakaan sebagai pelayanan publik akan ditutup beberapa waktu ke depan.
Pun demikian ditegaskannya kontraktor yang melakukan pekerjaan diminta segera bertanggung jawab dan dapat memulai pekerjaannya hari ini.
"Apabila tidak segera maka ini akan menimbulkan masalah lebih parah lagi," tuturnya.
Baca Juga: Muda-mudi di Samarinda Ini Ditangkap, Diduga Nekad Ingin Pesta Sabu di Bulan Puasa
Meski demikian, teguran keras juga dilayangkan olehnya kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Samarinda. Seperti pelaksanaan proses proyek oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda.
Ia meragukan keterangan Dinas PUPR bahwa penyebab genangan air hanyalah sumbatan saluran air akibat tertumpuk daun.
"Kecuali mereka bisa tunjukkan daunnya di mana, pipanya di mana, segala macam," ucapnya.
"PUPR saja setelah saya datang baru mereka datang. Padahal ini kejadian dari jam 10 pagi tadi. Kontraktor juga tak bisa dihubungi," katanya.
Kepala DKP Samarinda, Erham Yusuf menjelaskan gedung perpustakaan mulai aktif beroperasi Februari 2022 lalu.
"Saat itu sudah ditemukan kebocoran-kebocoran, dan itu langsung kita laporkan ke pihak terkait," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
TPK Hotel Meningkat, Sinyal Pemulihan Ekonomi Kaltim Menguat
-
Otorita Pastikan Proyek IKN Tidak Terdampak Efisiensi Anggaran
-
Setelah Warga Protes, 7 Perusahaan di Bontang Selatan Kena Tegur Kelurahan
-
Bupati Kutim Kecewa: Lahan Eks Tambang KPC Tak Beri Manfaat bagi Warga
-
Purbaya: Perekonomian Bagus, IKN Aman dari Kota Hantu