SuaraKaltim.id - Tak bisa dipungkiri selama bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri, ada beberapa kebiasaan yang berubah. Terutama, dalam hal konsumsi makanan yang berimbas dengan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Julirty mengatakan, selama Ramadan dan libur Idul Fitri ini, ada beberapa penyakit yang memang cukup meningkat terjadi di Kota Balikpapan.
“Banyak kasus meningkat seperti infeksi saluran pencernaan atas (ISPA), hipertensi, diabetes melitus yang tidak terkendali akibat adanya pola makan yang berubah selama Ramadan dan idulfitri,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Minggu (8/5/2022).
Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa menambahkan, kalau dalam presentasenya belum ada datanya. Namun, untuk terbanyak itu ada pada kasus ISPA yang mencapai 156 kasus.
"Hipertensi 130 kasus dan diabetes melitus capai 40 kasus,” ucapnya.
Dia menjelaskan, ISPA bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Pihak DKK tidak menyatakan kalau ISPA ini terjadi lantaran kabut asap, karena penyebab ISPA bisa sangat banyak, termasuk juga polutan.
“Tidak mesti karena ASAP, kan tidak bisa dibuktikan,” jelasnya.
Namun, terkait keadaan yang sekarang, menurutnya seluruh puskesmas bersiaga. Dokter maupun perawat juga harus selalu berada di tempat, namun stok obat terkait ISPA dan dampak alergi lainnya juga sudah disiapkan.
Dia menegaskan, hal itu harus menjadi kewaspadaan bagi dokter- dokter pemeriksa. Agar bisa membedakan antara ISPA akibat perubahan cuaca, dan mana yang Covid-19.
Baca Juga: Antisipasi Macet, Libur Sekolah Anak Diperpanjang? Ini Faktanya
“Mereka harus bisa membedakan, sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat,” akunya.
Perlu diketahui, Infeksi saluran pernapasan akut dapat menular melalui beberapa cara. Seseorang yang mengalami infeksi saluran pernapasan akut dapat menularkan virus atau bakteri melalui droplet saat mereka batuk atau bersin, yang kemudian terhirup oleh orang lain.
Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung. Misalnya, seseorang yang mengalami infeksi menyentuh hidung atau mata sebelum memegang suatu obyek atau permukaan sebuah benda, virus bisa tertularkan ke orang lain yang menyentuh obyek atau permukaan benda tersebut setelahnya.Gejala infeksi saluran pernapasan akut umumnya pilek, sakit tenggorokan, batuk, pegal-pegal, Sakit kepala, bersin bersin, demam ringan hingga penurunan nafsu makan.
Berita Terkait
-
Jokowi Pilih Liburan Dibanding Sowan ke Megawati, Pengamat Duga Hal Ini hingga Singgung Luhut Binsar
-
Libur Lebaran Sisakan Sampah Menggunung di Palabuhanratu Sukabumi, Wisatawan: Bukan Cuma Bau, tapi Tak Enak Dilihat
-
Warga Batam Ramai ke Bioskop di Libur Lebaran, Tiket Doctors Strange dan KKN Desa Penari Laris Manis
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
-
3 Mobil Bekas Nissan 60 Jutaan: Kabin Lapang, Desain Elegan Tak Lekang Waktu
-
Hujan Ringan Guyur Samarinda, Waspada Hujan Petir di Pontianak dan Banjarmasin
-
3 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik untuk Keluarga: Kabin Senyap, Mesin Bertenaga