SuaraKaltim.id - Pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) menjadi cara pemerintah mengejar ketertinggalan cakupan imunisasi yang turun di masa pandemi Covid-19 kemarin.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan akan melakukan imunisasi rutin. Yakni, Campak-Rubella dengan sasaran 111 ribu anak berusia 9 bulan hingga 12 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, program BIAN akan diluncurkan pada Rabu (18/5/2022) nanti di gedung Balikpapan Sport and Covention Center (BSCC) Dome oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.
“Ini sebenarnya imunisasi rutin, hanya saja selama pandemi Covid-19 pelaksanaannya bolong-bolong. Itu harus kita lengkapi kembali,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (16/5/2022).
Dio, biasa Andi Sri Juliarty disapa menyebutkan, selama periode BIAN, satu dosis imunisasi Campak-Rubella akan diberikan terlepas dari status imunisasi sebelumnya. Hal ini sesuai dengan target berdasarkan rekomendasi yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah.
“Satu atau lebih jenis imunisasi akan diberikan untuk melengkapi status imunisasi anak usia kurang dari 5 tahun,” akunya.
Dia mengatakan, Covid-19 telah mengakibatkan cakupan imunisasi rutin lengkap anak di Kota Minyak menjadi rendah. Dampaknya ribuan anak di Kota Balikpapan berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella dan polio.
“Kembali mengingatkan vaksinasi rutin anak yang dulu sudah jalan sebelum pandemi. Jangan sampai kembali muncul penyakit,” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan BIAN tidak berbenturan dengan program vaksinasi Covid-19 karena sudah berjalan dengan interval waktu 1 bulan.
Baca Juga: 5 Momen Refal Hady Liburan di Jogja, Diminta Mampir ke Rumah Warga!
“Pelaksanaan vaksinasi rutin seperti campak, sebelumnya rutin dilakukan di sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas),” akunya.
Kemenkes kembali mengaktifkan 300.000 posyandu dalam rangka dukung progam bulan imunisasi anak nasional 2022. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan pada 80.000 desa di seluruh Indonesia.
“Kita sudah amati, fasilitas kesehatan yang jumlahnya sekitar 300.000-an unit adalah posyandu yang sudah dibuat cukup lama, berjalan baik dan dikenal masyarakat di seluruh pelosok Indonesia,” ujar Menteri Kesehatan Budi pada keterangan persnya, dikutip dari sumber dan di hari yang sama.
Ia mengaku, kesulitan jika hanya mengandalkan puskesmas yang kurang lebih totalnya ada 10.000 untuk memfasilitasi layanan kesehatan ke 80.000 desa, 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Untuk itu Kemenkes bersama dengan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah mengaktifkan kembali posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan standar pada masyarakat.
Ia menjelaskan, nanti bakal ada 10 sampai 20 layanan kesehatan primer yang bisa diberikan oleh posyandu kepada masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Livin' Fest 2025 di Balikpapan: Bank Mandiri Perkuat Ekosistem UMKM dan Industri Kreatif Kalimantan
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025