SuaraKaltim.id - Sekitar 200 orang petugas gabungan dari BPBD Samarinda, Disdamkar Samarinda, Satpol PP Samarinda dan unsur TNI-Polri diturunkan untuk memaksimalkan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Jembatan Ruirahayu-Jembatan Gang Nibung, Rabu (18/5/2022).
Kabag SDA Pemkot Samarinda Hambali menuturkan, agar normalisasi berjalan efektif kali ini harus membongkar Jembatan Gang Nibung yang berusia 50 tahun lebih.
Langkah tersebut dilakukan agar tak menghambat pengerjaan normalisasi SKM sesuai rekomendasi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim.
"Supaya 2 alat berat ekskavator dari pihak TNI bisa lewat lalu lelang membersihkan sungai. Nanti untuk warga akan dibangunkan lagi jembatan baru," ucapnya, melansir Presisi.co--Jaringan Suara.com.
Hambali menambahkan, jembatan pengganti akan dibangun di sisi dalam Gang Nibung dan pemerintah sendiri telah menganggarkan sekitar Rp 8 miliar.
Pembangunan jembatan dilakukan berbarengan kegiatan normalisasi SKM dan ditarget rampung pada 2022 ini. Sementara pembongkaran 98 bangunan milik warga yang terdampak normalisasi SKM sendiri, terang Hambali, telah dilakukan dan tidak mengalami kendala.
"Hanya kurang dua rumah lagi yang pemiliknya masih keluar daerah, berkaitan dengan pembayaran pembebasan lahan," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun, meminta pengertian masyarakat untuk sementara waktu ini menggunakan jalan alternatif yang ada usai dibongkarnya jembatan.
"Kalau jembatan dipertahankan, pengerjaan bakal macet. Sementara normalisasi SKM untuk penanggulangan banjir lebih mendesak dan untuk kepentingan orang banyak," ucapnya.
Ia menegaskan, rencana pembangunan jembatan baru di sisi dalam Gang Nibung tersebut sudah memiliki anggaran hingga pemenang lelangnya. Sebab itu, dirinya meyakinkan kepada warga bahwa jembatan pengganti akan benar-benar dibangun dan akan jauh lebih apik dari sebelumnya.
Adapun jalan alternatif yang dimaksud oleh orang nomor satu di Samarinda itu adalah Jalan Kyai Hasan Basri, Jalan Merak II, hingga Jalan S Parman, untuk sementara ini dapat digunakan warga.
"Jalan di dalam memang sudah ada. Intinya, tahun ini akan dibangun jembatan seperti yang dibangun di Kehewanan," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
-
Link CCTV Jakarta Live: Gedung DPR/MPR, Patung Kuda, Benhil dan GBK
-
Danantara Tunjuk 'Ordal' Prabowo jadi Komisaris Utama PGN
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
Terkini
-
Langkah Strategis Sambut IKN, PPU Kirim 11 Pelajar Kuliah ke Bali dengan Beasiswa Penuh
-
Satpol PP Samarinda Pasang Banner Larangan Jualan di Trotoar APT Pranoto
-
Pemkot Bontang Batasi Waktu Tinggal Rusunawa, Hanya Dua Periode
-
Siapa Isi IKN Lebih Dulu? DPR Dorong BUMN, Erick Thohir: Nanti...
-
Iseng Lapor Kebakaran, Warga Bontang Terancam Jerat UU ITE