SuaraKaltim.id - Pemberhentian pemotongan retribusi sewa toko dan los di Pasar Bauntung, Banjarbaru oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru dilakukan terhitung per tanggal 30 Juni 2022 kemarin. Namun, hal itu ditolak mentah-mentah oleh para pedagang.
Pasalnya, pemberian diskon tersebut tidak merata kepada seluruh pedagang. Salah seorang pedagang yang tidak ingin disebutkan namanya, menuturkan kalau pemberian pemotongan harga di Pasar Bauntung tidaklah merata. Sebab, dirinya salah satu yang tidak mendapatkan diskon tersebut.
“Diskon tidak menyeluruh, yang menerima kertas dari UPT saja yang mendapat diskon,” ujarnya melanasir dari KanalKalimantan.com--Jaringan Suara.com, Minggu (3/7/2022).
Dilanjutkannya, pada awal pemberian diskon alias potongan retribusi oleh UPT Pasar Bauntung, hanya diberitahukan adanya potongan lewat mulut ke mulut. Bukan langsung diumumkan secara terbuka di kawasan pasar.
“Diskonnya hanya lewat mulut ke mulut tidak diumumkan secara langsung,” sambungnya.
Dirinya juga mengharapkan, dapat diberikan diskon merata bagi pedagang. Alias tidak ada tebang pilih.
Kemudian, terkait penyampaian, diharapkan bisa diinformasikan langsung lewat pengeras suara pasar. Karena menurutnya, tidak semua orang memiliki HP android.
Disinyalir, pengumuman soal pemotongan retribusi sewa tersebut hanya diumumkan melalui HP android dalam obrolan di aplikasi pesan instan.
“Memang grupnya ada, cuman tidak semua orang memiliki HP android, pihak UPT seharusnya ketika memberikan informasi langsung saja diumumkan lewat Toa pasar,” harapnya.
Baca Juga: Pejabat FCC AS Minta Google dan Apple Hapus Tiktok dari Toko Aplikasi karena Curiga Mata-mata
Beda nasib dengan salah seorang pedagang, NA, dirinya mengaku mendapat diskon. Di mana sewa tokonya Rp 405 ribu perbulan dan mendapat pemotongan menjadi Rp 243 ribu.
“Pemotongan retribusinya tidak merata tergantung tokonya, ada yang Rp 205 ribu, ada juga yang Rp 225 ribu,” ujarnya.
Diakuinya, dirinya menolak pemberhentian pemotongan diskon ini, sebab selama 6 bulan terakhir pengunjung pasar masih sepi.
“Kalau hujan pengunjung dipastikan tidak ada, pengunjung masih sepi,” katanya.
Pedagang ini menilai, tidak ada langkah tegas dari Pemkot Banjarbaru dalam relokasi Pasar Bauntung ini. Sebab, pedagang di Pasar Bauntung di kawasan lama masih ada.
“Di sini tidak ramai karena pasar di sana masih banyak yang berdagang,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Livin' Fest 2025 di Balikpapan: Bank Mandiri Perkuat Ekosistem UMKM dan Industri Kreatif Kalimantan
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025