SuaraKaltim.id - Cacar monyet alias monkey pox akhirnya dinyatakan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Hal tersebut dipertimbangkan karena beberapa kasus penyebaran cacar monyet terus bergerak fluktuatif belakangan ini di sejumlah negara.
Sebagai informasi, cacar monyet terjadi karena virus yang ditularkan lewat kontak fisik hewan terinfeksi. Jika manusia terdeteksi tertular oleh virus cacar monyet, maka manusia bisa menularkannya ke manusia lain.
Yakni dengan lewat kontak sekresi pernapasan, lesi kulit dari orang terinfeksi, hingga benda yang terkontaminasi.
Baca Juga: Sebagian Besar Kasus Cacar Monyet Menyerang Lelaki
Gejala yang dapat dirasakan seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening dan nyeri di beberapa bagian tubuh. Setelah 1-3 hari kemudian, bakal muncul ruam atau lesi pada kulit.
Lalu dari wajah akan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Termasuk bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, dan lepuh berisi nanah.
Disinggung soal kasus cacar monyet di Kaltim, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Setyo Budi Basuki menjelaskan bahwa, belum ada ditemukan kasus tersebut di Benua Etam.
Kendati demikian, ia mengungkapkan, semua orang bisa saja terpapar. Terutama bagi pelaku perjalanan luar negeri.
“Ini rentan, jadi semua orang berpotensi. Tetapi tingkat keparahan yang terjadi itu pada anak-anak dan lanjut usia (lansia). Seperti Covid-19, kalau ada komorbidnya itu juga parah,” ujarnya melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (29/7/2022).
Baca Juga: Waspadalah-waspadalah! WHO Sebut Sudah 78 Negara Laporkan Kasus Cacar Monyet
Ia tetap mengimbau masyarakat Kaltim agar bisa melakukan pencegahan dari virus tersebut. Misalnya, dengan menghindari kontak dengan hewan yang jadi sarang virus.
Khususnya seperti hewan buas, tikus, primata, hewan sakit dan mati. Lalu, hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.
“Kemudian, secepat mungkin menghindari konsumsi daging yang tidak dimasak dengan sempurna. Kemudian terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti protokol kesehatan Covid-19,” lanjutnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Samarinda, dr Osa Rafshodia menjelaskan, vaksin cacar air untum anak jadi salah satu solusi untuk mencegah tertular cacar monyet.
“Usia potensi itu di bawah 5 tahun. Artinya sama seperti cacar biasa, cacar air. Jadi kita tingkatkan saja vaksin, vaksin biasa,” bebernya.
Seandainya terpapar, cacar monyet ini bisa diobati seperti pengobatan untuk penyakit cacar air. Yakni dengan cara pasien terinfeksi sebisa mungkin tak ada kontak secara langsung dengan orang lain.
“Pengobatannya hanya istirahat di rumah dan minum vitamin. Kalau orang Samarinda bilang, minum air kelapa,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Kisah Agus Sugiri Tinggalkan Karier Kantoran untuk Jadi Petani
-
Kembangkan Fasilitas Virtual Reality, BUMN Ini Hemat Miliaran Rupiah
-
Geledah Sejumlah Rumah Terkait Korupsi IUP di Kaltim, KPK Bongkar 4 Brankas
-
Kompak Korupsi, Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Anaknya Diperiksa KPK Hari Ini
-
Waspada! Wabah Mpox di Afrika Tidak Terkendali, 1.100 Orang Tewas
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Garda Prabowo Dukung Andi Harun di Samarinda, Pilih Isran Noor di Pilgub Kaltim, Bukan Rudy Mas'ud
-
AMAN Kaltim: Copot Kapolres Paser, Tuntaskan Kasus Penyerangan di Muara Kate
-
Tragedi di Paser, BEM KM Unmul Tuntut Keadilan dan Perlindungan untuk Masyarakat Adat
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!