Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 09:00 WIB
Ilustrasi IKN Nusantara. [YouTube Sekretariat Presiden]

SuaraKaltim.id - Progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara perlahan kini mulai berjalan. Terutama akses jalan logistik yang berlangsung Senin (1/8/2022) lalu. 

Plt Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam Pongrewa menyambut baik perkembangan pembangunan infrastruktur ini. Terutama dalam mempermudahkan administrasi. Di sisi lain keberadaan IKN Nusantara turut memberikan dampak positif bagi PPU. 

"Alhamdulillah perhatian pemerintah pusat terhadap IKN ini cukup bagus untuk kita di PPU. Beberapa jalur di simpang km 38 kan sudah mulus," kata Hamdam, dikutip Jumat (5/8/2022). 

Sementara itu Gubernur Kaltim, Isran Noor memastikan bahwa pertengahan bulan ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan datang untuk meletakkan baru perdana pembangunan Istana Negara di IKN. 

Baca Juga: Training Center Akan Segera Dibangun di IKN, Nama Sin Tae-Yong Ikut Terseret

"Ya, tanggal sih belum pasti, namun yang jelas pertengahan Agustus ini. Bisa sebelum 17 Agustus atau sesudahnya," katanya.

Saat ini pembangunan infrastruktur pendukung sudah mulai berjalan. Seperti Bendungan Sepaku-Semoi, Intake Sungai Sepaku, Jalan Lingkar Sepaku hingga akses pelabuhan logistik menuju kawasan IKN. 

Bandungan Sepaku Semoi dibangun dengan nilai Rp 556 miliar, skema tahun jamak hingga 2023. PT Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT. BRP (KSO) sebagai kontraktor yang dipercaya. Bendungan ini didesain dengan tipe urugan tanah homogen dengan luas genangan 280 hektare dan kapasitas tampung 10,6 juta m3. 

Selain bendungan, untuk mendukung penyediaan air baku kawasan IKN Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter/detik. Intake Sungai Sepaku berkonsep Bendung Obermeyer dengan panjang 117,8 meter dengan progres konstruksi sudah 12,34% dan ditargetkan selesai 2023.  

Selain itu juga tengah disiapkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bendungan Sepaku Semoi dengan potensi untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 5.000 liter/detik dan telah dilaksanakan studi kelayakan pada 2020. IPA ini didesain untuk menghasilkan air dengan kualitas siap minum yang nantinya akan disupport oleh Pemerintah Korea Selatan.

Baca Juga: PSSI Buka Peluang Timnas Indonesia Bertanding di Wilayah IKN

Kontributor: Arif Fadillah

Load More