SuaraKaltim.id - Anggota DPR RI Dapil Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Hetifah Sjaifudian mengungkapkan bahwa sejumlah paket pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara masih kekurangan tenaga konstruksi berikut ahli konstruksinya yang diproyeksi membutuhkan 1,14 juta orang.
Untuk itu, dirinya mengungkapkan, DPR berharap Sumber Daya Manusia (SDM) Kalimantan Timur (Kaltim) dapat memenuhi kekurangan-kekurangan tersebut.
"Pembangunan IKN masih banyak kekurangan tenaga ahli konstruksi, sementara Kaltim sebagai provinsi yang menaungi IKN, diharapkan dapat memenuhi SDM sebagai tenaga ahli konstruksinya," ujarnya melalui keterangan tertulis di Samarinda, Sabtu.
Hetifah mengatakan, untuk mencukupi kekurangan tenaga ahli konstruksi tersebut bisa dilakukan dari dua pola. Pertama adalah memberdayakan ahli konstruksi yang sudah ada di kabupaten/kota provinsi tersebut.
Baca Juga: Situasi di Taiwan Dan China Bisa Berubah Cepat, Nasib WNI Terancam
Pola kedua adalah mencetak tenaga ahli konstruksi baik dari jenjang SMK maupun perguruan tinggi, terutama melalui SMK PK (Pusat Keunggulan) dengan mengedepankan vokasi (penguasaan keahlian terapan).
"Tantangan sekolah vokasi ada pada mismatch atau ketidakcocokan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja, terlihat saat ini proporsi pengangguran terdidik masih menjadi yang terbesar, sehingga ini harus menjadi perhatian semua pihak," katanya.
Dua hari sebelumnya saat ia dan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yulianti bertemu para kepala sekolah se-Kaltim di SMKN 4 Balikpapan, yang dilanjutkan pertemuan dengan rektor dan direktur politeknik se-Kaltim di Politeknik Negeri Balikpapan, Hetifah juga mengatakan hal yang sama.
Pertemuan di SMKN 4 Balikpapan bertajuk Rapat Koordinasi Kebijakan Pendidikan dalam Pengembangan Kualitas SMK diadakan Balikpapan, karena kota ini merupakan penyangga IKN.
Dalam kesempatan itu Kiki menyatakan pada 2020 di Kaltim terdapat 20 SMK PK, bertambah menjadi 23 pada 2021, kemudian bertambah 14 sekolah pada 2022 sehingga menjadi 37 SMK PK.
Baca Juga: Taiwan dan China Diambang Perang, DPR Minta Pemerintah Siapkan Evakuasi 300 WNI
"Dari 37 SMK PK tersebut, tercatat ada 35 SMK yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka yang 33 SMK diantaranya sudah mendaftar di platform Merdeka Mengajar," ujar Kiki. (Antara)
Berita Terkait
-
Situasi di Taiwan Dan China Bisa Berubah Cepat, Nasib WNI Terancam
-
Taiwan dan China Diambang Perang, DPR Minta Pemerintah Siapkan Evakuasi 300 WNI
-
Tol Samarinda-Bontang Dicoret dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Basri Rase Tidak akan Tinggal Diam
-
Kantor PSSI Pindah ke IKN Kaltim, Iwan Bule: Itu Aturan FIFA
-
Bawa-bawa FIFA, Iwan Bule Ungkap Alasan PSSI akan Pindah Kantor ke IKN
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
- Lesti Kejora Dipolisikan karena Cover Lagu Yoni Dores, Ariel NOAH Pasang Badan: Kenapa Dipidanakan?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Rontok, Berapa per Gramnya?
-
Hasil Drawing Piala Dunia U-17: Timnas Indonesia U-17 Langsung Bertemu Brasil
-
Wacana Dana Parpol Naik 10 Kali Lipat, Wakil KPK Sebut Agar Tidak Ada Korupsi
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik 2025, Anti Aging Auto Bikin Glowing
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP di Bawah Rp5 Juta, Layar AMOLED Lensa Ultrawide
Terkini
-
3 Amplop Kejutan dari DANA Kaget, Pastikan Kamu Rebut Ratusan Ribu!
-
5 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Buruan Klaim Rezeki Nomplok Pagi-pagi!
-
Stok Hewan Kurban di Kaltim Lebih dari Cukup, DPKH Jamin Kesehatan Ternak Aman untuk Idul Adha
-
Disdikbud Kaltim Dorong Budaya Lokal Tembus Kancah Internasional
-
Buka 7 Link DANA Kaget, Kesempatan Besar Dapat Transferan