SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersama Hiswana Migas dan stakeholder terkait akan membahas kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (Kg) yang terjadi pada pekan ini.
Pembahasan tidak hanya menyoal harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg Rp 19 ribu, namun juga mengenai pengguna dan pola pengawasan di lapangan.
Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Balikpapan Arzaedi Rachman mengungkapkan, pihaknya akan membahas soal elpiji 3 kg pada Rabu ini bersama Bagian Perekonomian, Hiswana Migas dan stakeholder.
“(Rabu) aku rapatkan rencana sidak ke pangkalan dan restoran,” ujarnya, dikutip dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (10/8/2022).
Terpisah Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Budi Mulyatno membenarkan informasi tersebut.
“(Rabu) kami rapat dgn opd terkait dan pihak2 lain, termasuk Hiswana migas yang difasilitasi oleh disdag,” tuturnya dalam pesan singkat kepada jaringan media ini.
Disinggung soal HET untuk gas elpiji 3 kg, Budi menyebutkan pada harga Rp 19 ribu untuk wilayah Balikpapan, Samarinda dan Kukar.
” Ya Rp 19 ribu. Kenaikannya yang sama untuk 3 kabupaten kota (Balikpapan, Samarinda dan Kukar). Secara resmi nanti akan ditetapkan oleh Provinsi Kaltim, khususnya di Biro Perekonomian Pemprov Kaltim,” terang Budi yang belum lama menjabat Kabag Perekonomian.
Dihubungi terpisah Manager Communication Related and CSR Patra Niaga Kalimantan Susanto August Satria menyatakan, penyaluran normal bahkan dalam minggu ini akan ditambah stoknya.
Baca Juga: Satu Tahun Alih Kelola, PHR Sukses Tingkatkan Produksi Migas WK Rokan
Pihaknya menyoroti penjualan gas elpiji 3 kg dari pangkalan banyak disalurkan ke warung atau pengecer sehingga gas tertimbun di pengecer.
“Makanya mas, aku butuh informasi yang bener-benar ketangkap tangan. Kemarin sabtu begitu dapat laporan, langsung turun sanksi,” tandasnya.
Satria meminta kepada pangkalan untuk menjual elpiji 3 kg sesuai ketentuan.
”Sesuai HET, sesuai kategori masyarakat miskin. Apabila ada pangkalan yang tidak mengindahkan peraturan yang telah dibuat maka Pertamina tidak segan memberikan pembinaan berupa sanksi skorsing hingga pemutusan hubungan usaha,” tegasnya.
Seorang Penjual gas elpiji di Pangkalan Kampung Baru Ujung menuturkan, tiap kali gas datang langsung diserbu warga. Bahkan ada yang dari daerah luar Kampung Baru.
”Kayak semalam datang langsung habis. Mereka dah tunggu sejak siang biasanya datang sore ini malam. Langsung habis,” kata Paman Lani yang mendapatkan 100 tabung tiap hari.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi