”Yang beli itu ada yang dari kilo. Kita menjual kepada warga yang antri dan mendaftar pakai KTP. Kita jual sesuai HET 19 ribu. Tapi memang yang datang dari mana-mana,” ucapnya.
Diakui dari mereka, yang mengantri ada yang dijual kembali seperti pengecer atau warung. Kemudian mereka juga menaikkan harga untuk mencari keuntungan.
”Kalau warung itu beli dijual harganya bisa Rp 35 ribu sampe Rp 40 ribu. Kita jual sini segitu Rp 19 ribu. Kita batasi satu tabung perorang,” tandasnya.
Lebih lanjut, atas temuan ini pangkalan diberikan skorsing.
“Kemarin Sabtu saya dapat laporan ada pangkalan yang nakal karena jual ke pengecer dalam jumlah banyak dan sudah kita skorsing. Saya butuh informasi kalau memang ada pangkalan yang misalnya baru aja dikirim Gas 3 kg oleh agen lalu tiba-tiba habis sekejap dan mencurigakan agar kirim infonya. Supaya kita kasih pembinaan,” jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
5 Mobil Bekas 50 Jutaan Bukan Toyota buat Anak Muda, Hemat dan Bertenaga
-
Penerimaan Pajak Kaltim Capai Rp16,24 Triliun, Berikut Rinciannya
-
4 Mobil Matic Bekas Kabin Luas: Muat Banyak Keluarga, Aman di Segala Medan
-
Dari Samarinda Menuju IKN: SDM Peneliti Muda Mulai Disiapkan
-
Ratusan Guru Honorer di Kaltim Terganjal Administrasi Menjadi PPPK