SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang akan melakukan verifikasi dan validasi data terpadu kesejahteraan sosial bagi penerima bantuan sosial (Bansos).
Ada sekira 49.914 jiwa yang akan kembali ditinjau ulang. Dari data tersebut sebanyak 38.830 diantaranya tergolong penerima PKH, BPNT, dan PBI.
Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Bontang sebanyak 11.682 jiwa, penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 6.415 jiwa, dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) ada 31.617 jiwa yang tersebar di 15 Kelurahan.
Sekretaris Dinas Sosial (Dissos) Bontang Kistari mengatakan, tim juga melibatkan Kecamatan hingga tataran Kelurahan di Bontang. Langkah awal dimulai dengan bimbingan teknis, verifikasi lapangan dan validasi data, hingga penetapan SK dari Wali Kota.
Baca Juga: Aturan Beli Solar Subsidi di Jam Tertentu Bakal Dihapus di Bontang
"Targetnya rampung selama 3 bulan. Dari situ akan terkoneksi dan kelihatan jumlah data pasti tingkat kemiskinan di Kota Bontang," ucapnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (24/8/2022).
Saat melakukan verifikasi ada sekira 14 kategori yang menjadi acuan. Mulai dari penghasilan rumah tangga, kemampuan jaminan kesehatan, pembelian pakaian, kemampuan di sektor pendidikan, tempat tinggal, sumber penerangan, tabungan, dan item lainnya.
Diprediksi angka yang tercatat saat ini akan berkurang. Mengingat, roda perekonomian masyarakat juga berputar. Disisi lain ada juga yang masih tercatat namun faktualnya sudah pindah keluar daerah atau meninggal dunia.
"Nanti semua disinkronkan. Perlahan namun angkanya pasti. Setelah itu baru akan ada pengelompokkan masyarakat sesuai dengan kriterianya," sambungnya.
Dikesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Bontang Najirah berharap seluruh tim yang masuk bisa bekerja maksimal. Jangan sampai ada data yang salah.
Baca Juga: Tabrakan Terekam CCTV di Depan Apotek Kurnia Bontang, Sopir Dalam Pengejaran Polantas
Apalagi, ini berdampak kepada penyaluran program bantuan sosial dikemudian hari. Makanya perlu dipastikan mulai dari data warga miskin, dan pencatatan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
Dia juga mewanti-wanti agar tidak ada data ganda. Apalagi jika di dalam daftar masih terdapat penerima yang sebenarnya sudah meninggal atau pindah ke luar kota.
"Saya apresiasi langkah verifikasi DTKS ini. Jadi, harus dikerjakan sungguh-sungguh. Agar bermanfaat bagi masyarakat Bontang," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Efisiensi Anggaran: Kemensos Pangkas Biaya Perjalanan Dinas, Bansos Tetap Lancar
-
Cek Fakta: Pemerintah Luncurkan Bansos Kartu Sembako Untuk Ramadhan
-
Luhut Sebut Uang Bansos Rp500 T Hanya Separuh yang Tepat Sasaran, Rocky Gerung: Sisanya Terkorupsi?
-
Daftar PKH 2025 Lewat HP, Cair Rp600 Ribu per 3 Bulan!
-
DTSEN, Senjata Baru Kemensos Berantas Bansos Salah Sasaran
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
ASN Kutim Pesta dan Saweran di Kantor, Warganet: Abis Cair dari Proyek?
-
Basuki Hadimuljono Soal Klub Malam di Nusantara: Belum Tentu Negatif
-
Sinyal Positif! NTP Kaltim Awal Tahun Menguat, Apa Penyebabnya?