Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 26 Agustus 2022 | 16:52 WIB
Video pengacara Brigadir J ngaku kenyang diteror. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Beredar video di media sosial pengakuan Kamaruddin Simanjuntak, pengacara almarhum Brigadir Yosua alias Brigadir J yang mengaku sudah kenyang dengan kiriman teror.

Dalam tayangan video itu, Kamaruddin menceritakan peristiwa tragis saat sang istri dan anaknya dibakar hidup-hidup di dalam mobil.

Dia mengaku kejadian itu terjadi ketika dirinya sedang membela putri Sukarno pada 2016 silam. Video yang menceritakan masa lalu  masa Kamaruddin bereda di media sosial, Twitter.

Dalam video itu, Kamaruddin menceritakan detik-detik saat istri anaknya ketika mengalami teror tersebut. Menurutnya, aksi pembakaran itu terjadi ketika istri dan anaknya baru saja keluar rumah.

Baca Juga: Ruslan Buton Sebut Perbuatan Ferdy Sambo Lebih Ngeri dari PKI: 'Jenderal Membantai Ajudannya'

"Kita sudah bosan diteror, masih ingatkan dulu istri saya dibakar di dalam mobil, waktu saya bela putri Sukarno tahun 2016, siapa yang ingat, abang ingatkan. Waktu saya bela putri Sukarno dulu, saya lagi bicara seperti ini di hadapan rapat, membela para tersangka itu. Istri saya baru jalan pagi, 400 meter dari rumah, baru keluar kompleks, dibakar hidup-hidup istri saya sama anak saya. Jadi saya udah enggak ada takut," kata Kamarrudin dalam video dikutip Jumat (26/8/2022).

Lantaran mengaku sudah kenyang dengan teror itu, Kamaruddin mengaku tidak takut dengan segala aksi kejahatan yang akan menimpanya.

"Pokoknya bandit yang harus takut sama kita. Jangan pernah takut sama bandit," katanya.

Dalam video itu, Kamaruddin sempat ditanya apakah kerap menerima teror-teror setelah dirinya menjadi pengacara Brigadir J.

Meski tidak menjawab secara gamblang, Kamaruddin mengaku siap menghadapi aksi para peneror meski taruhannya adalah nyawa.

Baca Juga: 4 Pertanyaan ini Bisa Membuat Orang Tersinggung, Apa saja?

"Oh saya mah gak perduli, mau diteror, mau dipotong, dibunuh saya gak perduli. Bagi saya itu hidup adalah kristus mati keuntungan," ucapnya.

Kamaruddin juga membeberkan masa lalu ketika sempat hendak mendapatkan ancaman pembunuhan. Dia mengklaim, teror itu terjadi ketika dirinya membuka kasus-kasus korupsi seperti wisma atlet dan e-KTP.

"Makanya, istri saya saja sudah dibakar hidup-hidup di dalam mobil, faktanya masih selamat. Saya sudah (diancam dibunuh) (ada yang) dikasih uang Rp11 miliar untuk membunuh saya waktu 2011, wakru saya buka wisma atlet yang berujung pada e-KTP...saya masih hidup. Jadi untuk apa kita takut?" tanyanya.

Dia pun menganggap jika takut menghadapi penjahat, maka pelaku-pelakunya termasuk mafia akan tumbuh subur.

"Jadi kita kalau berani dan tidak takut, kejahatan yang habis. Penjahat yang berkurang, bener gak? Tapi kalau kita takut sama mafia, sama penjahat, maka penjahat itu akan subur. Oleh itu mari kita rebut Polri, dari tangan mafia, setuju gak? Polri tidak boleh lagi ditangan mafia. Bila perlu kita tingkatkan gaji Polri itu minimal 25 juta per bulan, yang jenderalnya ratusan juta. Yang penting jangan mengabdi kepada penjahat dan mafia, bener gak?" sambatnya. 

Kontributor : Muhammad Indian Rais

Load More