SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tengah mempersiapkan untuk menertibkan pemukiman warga yang disinyalir berdiri di atas lahan Pemkot. Lahan yang dimaksud yakni akan diperuntukkan pembangunan Rumah Sakit Tipe C di Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat.
Rencananya, 1 September mendatang eksekusi lahan seluas 5.100 meter persegi itu akan dilakukan. Dari total luasan tersebut, sebesar 1.860 meter persegi merupakan aset Pemkot Balikpapan yang sebelumnya merupakan hibah dari Pemprov Kaltim.
Direktur Rumah Sakit Sayang Ibu, Retno Sitoresmi menjelaskan, saat ini uang santunan sudah disediakan di kantor RS Sayang Ibu.
Hanya saja dari total Rp 1,4 miliar baru 5 KK yang mengambil. Sementara 12 KK lainnya belum mengambil sama sekali.
"Kami sudah menyurati mereka untuk mengambil santunan. Hanya lima yang datang, sisanya tidak mau. Kami Pemerintah Kota sudah menyediakan dananya untuk distribusi ke masyarakat," katanya dikutip, Selasa (30/8/2022).
Ditambahkan olehnya, penentuan nilai uang santunan tersebut sesuai dengan tim penilai independen. Pemkot Balikpapan pun tidak punya kewenangan dalam penentuan tersebut. Namun, sangat disayangkan masih ada warga yang enggan mengambil haknya tersebut.
"Saya kurang paham alasan yang tidak mau mengambil uang santunan ini apa. Padahal kami sudah menyediakan uang santunan itu," tambahnya.
Diakui saat ini lahan itu tengah dalam gugatan di Pengadilan Negeri Balikpapan. Ismir Nurwati salah satu warga yang menggugat Pemkot Balikpapan melalui kuasa hukumnya Andi Susilo Mujiono.
Gugatan itu ditujukan kepada Pemkot Balikpapan lantaran menyertifikatkan tanah seluas kurang lebih 200 meter persegi tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Baca Juga: Warganya Laporan Kehilangan Helm Saat Pengajian di Solo, Gibran: Minta Nomer HP, Saya Ganti
Terkait hal itu Retno menjelaskan pemerintah selama ini sangat patuh aturan. Termasuk eksekusi lahan yang nantinya dijalankan.
Mengingat lahan tersebut memang aset pemerintah kota Balikpapan. Adapun warga yang menempati sangat diperbolehkan. Hanya saja sewaktu-waktu Pemkot ingin menggunakan maka warga mesti pindah.
"Kalau pak Ismir menang, saya tidak tahu ke depannya seperti apa. Kalau mereka menang, pemerintah akan tunduk pada putusan pengadilan, sekali pun Pemkot mesti ganti rugi lahan," jelasnya.
Retno mempersilahkan pada warga yang ingin mengambil santunan. Syaratnya pun cukup mudah. Membawa identitas diri, seperti foto copy KTP hingga nomor rekening yang bersangkutan.
"Ada yang bertanggungjawab di kantor kami. Kalau sudah lengkap, kita bisa transfer hari itu juga. Tidak susah kok," tegasnya.
Kontributor: Arif Fadillah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Bukan Ganti Guru, AI Justru Bantu Ciptakan Kelas yang Lebih Hidup
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pendaftaran Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 20 Triliun?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ditetapkan Jaksa Agung sebagai Tersangka Korupsi Lahan?
-
CEK FAKTA: Klaim Wamenag Muhammad Syafii Setujui Hukuman Mati Koruptor
-
CEK FAKTA: Unggahan Soal PSI Usulkan Gibran dan Jokowi di Pilpres 2029