Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 01 September 2022 | 09:00 WIB
Pj Sekda Balikpapan Muhaimin. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan ikut menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), yang diwakilkan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Balikpapan Muhaimin. Ia juga mewakili Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dalam rapat tersebut.

Rakornas diikuti seluruh Pemerintah Provinsi (Pemprov), Kabupaten dan Kota Seluruh Indonesia yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Muhammad Tito Karnavian. Rapat itu untuk membahas Pengendalian Inflasi secara virtual di Ruang Rapat 1 Kantor Wali Kota Balikpapan, Selasa (30/8/2022) lalu.

Dalam Rakornas Pj Sekda Kota Balikpapan didampingi Dandim 0905/Balikpapan Kolonel Inf Faisal Rizal, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Thirdy Hadmiarso, Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Balikpapan Rudi Susanto, Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Arzaedi Rachman dan Kepala Bidang Perekonomian Kota Balikpapan Budi Mulyanto.

Usai Rakornas, Pj Sekda Balikpapan Muhaimin menyampaikan, apabila Mendagri mengarahkan kepada Gubernur, Walikota dan Bupati untuk bisa menjaga inflasi daerah supaya tetap stabil. Pasalnya, saat ini inflasi sudah tinggi. Yakni, di atas lima persen. 

Baca Juga: Luhut Minta Tanam Cabai Tekan Inflasi, Warga Medan: Nampak Kali Gak Ada Terobosan

“Banyak komoditi yang menyumbang Inflasi seperti cabai, bawang merah termasuk adanya rencana kenaikan BBM,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Kamis (1/9/2022).

Tak hanya itu, Mendagri juga meminta Satuan Tugas (Satgas) pangan yang ada di kabupaten/kota tetap dijalankan. Agar, inflasi dapat terkendali.

Termasuk, daerah yang masih mempunyai anggaran terkait Dana Tak Terduga (DTT), ketika terjadi inflasi bisa dialokasikan untuk mengendalikan inflasi. 

“Nanti ada surat edaran Menteri terkait bagaimana arahan kepada provinsi Kabupaten Kota, supaya penggunaan anggaran terkait inflasi itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan,” terangnya.

Meskipun sebenarnya, Pemkot Balikpapan sudah melakukan pengendalian Inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang selalu menyampaikan kondisi inflasi di Kota Balikpapan. 

Baca Juga: Jika Harga BBM Tidak Naik, BI Prediksi Angka Inflasi akan Landai

Begitu juga Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan dan Asisten II Bagian Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan yang terus selalu berkoordinasi dan memonitor kondisi di lapangan. Salah satunya kebutuhan bahan pokok.

Ia berharap, inflasi di Kota Balikpapan tidak lebih dari 3 persen. Tetapi ternyata saat ini mencapai 5 persen.

Namun, kondisi Inflasi yang tinggi ini bukan hanya di Kota Balikpapan tapi seluruh Indonesia, yang disebabkan faktor-faktor tadi diantaranya kenaikan bahan pokok.

“Mudah-mudahan TPID Kota Balikpapan tetap berupaya menekan terjadi inflasi, yang akan berdampak pada daya beli masyarakat,” serunya.

Pada kesempatan itu juga, Kepala Disdag Kota Balikpapan,  Arzaedi Rachman mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat dengan tim TPID Kota Balikpapan, untuk menindaklanjuti isu dari hasil rapat ini. 

“Alhamdulillah, kebutuhan pokok di Kota Balikpapan, cukup terkendali walaupun ada terjadi turun naik harga seperti cabai, bawang termasuk ayam,” pungkasnya.

Load More