SuaraKaltim.id - Nadiem Makarim bakal menerapkan skema seleksi untuk masuk perguruan tinggi. Sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, katanya skema itu bakal diatur melalui Merdeka Belajar Episode 22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Dikabarkan pula, hal tersebut sudah mulai ia bahas dengan beberapa pimpinan perguruan tinggi. Kabar tersebut juga ia sampaikan di akun Instagramnya, @nadiemmakarim.
"Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi Indonesia, beberapa waktu lalu saya dan beberapa pimpinan perguruan tinggi melakukan rapat koordinasi mengenai mekanisme seleksi masuk perguruan tinggi, guna memastikan ketersinambungan antara pendidikan dasar, menengah, dengan jenjang pendidikan tinggi," tulisnya, dikutip Rabu (7/9/2022).
Ia percaya, skema yang nantinya diluncurkan melalui Merdeka Belajar Episode 22 besok bisa menjadi arah baru transformasi pendidikan tinggi Indonesia. Agar bisa lebih berkualitas dan menyeluruh.
Tanggapan warganet
Warganet yang melihat unggahan itu lantas ramai memberikan tanggapan. Banyak dari mereka yang memberikan kritik di kolom komentar tersebut.
"Kualitas itu mahal pak Mentri, memang negara punya dana utk membiayainya, ujung2nya memperberat masyarakat utk membiayai pendidikan anak2nya.," katanya.
"Semoga pendidikan Indonesia lebih baik dan maju lagi. INDONESIA CERDAS," harapnya.
"Pak jngn hapus tka, keketatannya makin besar pak kalo tps doang," ucapnya.
Baca Juga: Nadiem Makarim Klaim UU Sisdiknas Merupakan Kebijakan Positif pada Kesejahteraan Guru
"Banyak tenaga pendidik yang tidak mendapatkan kesempatan PNS, akhirnya mereka menyalurkan profesinya di bimbingan belajar untuk melengkapi kebutuhan siswa, mendampingi siswa ... Dengan transformasi masuk perguruan tinggi tsb bapak menyampaikan seolah-olah keberadaan bimbel dikesampingkan," tuturnya.
"Pak angkatan 20 boleh coba lagi dong tahun depan ," tambahnya.
"Pak kan baru dibuat peraturan nya itipun setelah tahun ajaran baru sudah dimulai mohon peraturannya dilaksanakan di tahun depan," ucapnya.
"Yg penting the right hand and right place jangan sampai quota univeritas unggulan penuh sesak titipan pejabat segala bentuk keringanan ataupun beasiswa salah sasaran bukan kalangan yang sangat membutuhkannya ataupun mahasiswa mahasiswi yg berprestasi yg berhak menerimanya," tulisnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi