Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 12 September 2022 | 20:37 WIB
Tangkapan layar video. [Instagram/@kabarnegri]

SuaraKaltim.id - Perdebatan terjad di sebuah pantai. Di mana 2 orang ibu-ibu berdebat soal ayunan.

Ibu-ibu berbaju cokelat yang diduga adalah pemilik jasa penyewaan ayunan melarang beberapa anak kecil untuk menaiki 2 ayunan. Dia bahkan terlihat berbicara oleh seseorang, yang juga adalah ibu-ibu.

Dari video yang terekam, ibu berbaju cokelat itu menyatakan bahwa ada tarif untuk menaiki ayunan tersebut. Sembari itu, dia meminta beberapa anak untuk turun.

"Saya kan enggak marah, kan saya bilang, kalau pakai (ayunan) di sini mesti (bayar)," katanya yang terpotong oleh suara ibu-ibu lain, dikutip Senin (12/9/2022).

Baca Juga: Bantuan Sosial Polsek Jatinegara Kepada Sopir Angkot dan Ojek Digelar di Terminal Kampung Melayu

Ibu-ibu lain yang merekam aksi wanita berbaju cokelat itu nampak kesal. Dia mempermasalahkan tarif yang dipatok dan cara ibu berbaju cokelat meminta beberapa anak untuk pindah.

Tak cuma itu, ibu yang merekam peristiwa tersebut juga menanyakan alasan larangan dan tarif yang berlaku. Dia juga menyinggung soal aturan serta mengaku sering mengunjungi pantai tersebut.

"Kenapa harus tidak boleh? Aturannya seperti apa? Lucu. Ini bukan Pantai Labu Deli yang sering kami kunjungi. Tapi kayaknya yah terlalu egois lah yah. Cuma sekedar ayunan doang. Kalau disuruh bayar juga enggak papa, berapa sih 1 jamnya? Karena tidak ada aturan dari awal. Nih-nih, nih yang punya yah. Enggak usah ke sini lagi deh. Fasilitas ayunan kayak gini doang, bukan yang bagus banget," ucapnya.

Video itu lantas viral di media sosial (Medsos) Instagram. Salah satu akun yang mengunggah ialah @kabarnegri.

Admin dari akun itu juga memberikan keterangan dalam unggahannya. Ia menjelaskan kronologi peristiwa itu.

Baca Juga: Bansos BBM Diklaim Bisa Turunkan Angka Kemiskinan 0,3 Basis Poin

"Viral ibu-ibu berdebat di Pantai Putra Deli, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Kronologinya cuma gara-gara masalah ayunan yang tak boleh dipakai/dinaiki karena ada batasan wilayah pondok/kepemilikan masing-masing. novitrimas," jelasnya.

Tanggapan warganet

Warganet yang melihat unggahan itu lantas ramai memberikan tanggapan. Beragam tanggapan itu mulai dari menandai beberapa akun pengelola pantai, sampai memberikan pengalaman pribadi mereka sendiri.

"Ibu perekam mgkin makan di pondok lain yg gak ada ayunan...trs maenlah ayunan ke pondok lain...di situlah pemilik pondok berayunan gak terima... siap2lah sepi wisata disitu," tuturnya.

"Pengelola @pantai_putradeli dan @poldasumaterautara dan @pariwisata_sumut," tulisnya.

"Jagalah tempat wisata, waspada klo pengunjung sudah enggan datang yg rugi kalian sendiri.," katanya.

"Padahal ibarat kata dia juga numpang usaha ditanah itu... Ibarat kata pantai itu juga bukan pny bapak moyangnya. Kok judes amat sama org lain, padahal diminta uang buat bayar juga oke katanya.... Hadewhhhhhh ," tambahnya.

"Lahhh mbanya juga kali makan di warung sebelah mainya di warung ibu inii. Sdh sring terijadi kaya ginii," tandasnya.

Load More