Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 14 September 2022 | 16:25 WIB
Lahan yang rencananya dibangun Rumah Sakit Tipe C di Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat. [Suara.com/Arif Fadillah]

Pemerintah, kata Zulkifli, menyambut baik keinginan sebagian besar warga yang bersedia membongkar sendiri.

Rencana pengosongan lahan sejatinya juga sudah berulang kali dilakukan pemerintah, bahkan sejak 1993 silam. Hanya saja, warga memang enggan pindah dan memilih tetap bertahan di lokasi yang akan dibangun rumah sakit tersebut.

Ia juga menegaskan, pemerintah sudah mengikuti prosedur dalam upaya pengosongan lahan dan sesuai Permendagri Nomor 54 tahun 2011. Termasuk bersurat sebanyak 6 kali, 3 teguran, 3 kali surat peringatan dan surat penetapan waktu pembongkaran sebanyak dua kali.

Pemkot Balikpapan juga sudah memberikan surat peringatan 1 hingga 3. Wali Kota Rahmad Mas'ud sendiri tercatat sudah 2 kali meminta warga mengambil uang santunan dan segera mengosongkan lahan mulai April lalu.

Baca Juga: Waduh! Dituduh Selingkuh dan Judi Togel, Kades Cilongok Banyumas Digeruduk Warga, Begini Kronologinya

Soal gugatan warga ke Pengadilan Negeri Balikpapan, pemerintah disebut Zulkifli bakal mengikuti semua prosesnya. Pun jika nantinya warga dapat membuktikan kepemilikan atas lahan tersebut, pemerintah akan tunduk pada keputusan pengadilan termasuk mengganti rugi sesuai keputusan pengadilan.

Untuk diketahui, Pemkot Balikpapan telah menyiapkan Rp 1,4 miliar sebagai santunan kepada warga yang terdampak pembangunan rumah sakit.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Sayang Ibu, Retno Sulistyo Sitoresmi mengatakan, dari 17 KK, sudah 13 KK yang sudah setuju mengambil dana santunan.

“Mereka akan mengambil tanggal 15 September nanti. Sebelumnya sudah 5 KK yang mengambil. Sekarang bertambah menjadi 13 KK. Satu di antaranya masih menunggu, karena berada di luar kota,” ucapnya.

Dia menerangkan, secara nominal, dana ganti rugi yang sudah disalurkan tercatat mencapai Rp 1,1 miliar dari Rp 1,4 miliar yang sudah dititipkan ke lembaga keuangan.

Baca Juga: Aksi Unras Ratusan Pengemudi Ojol di Purwakarta Membetot Perhatian Warga

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, progres RS Balikpapan Barat memasuki lelang analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan Manajemen Konstruksi (MK). Target fisik sudah bisa berjalan tahun depan atau selesai amdal.

Load More