SuaraKaltim.id - Serapan anggaran belanja modal Pemkot Bontang disorot dewan. Komisi II DPRD Bontang mencatat belanja modal yang belum dilelang masih 50 paket proyek, padahal sudah memasuki semester 2 tahun anggaran 2022.
Ketua Komisi II Rustam menilai, OPD lambat melakukan input jenis kegiatan di laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) dibawah kontrol LKPP.
Selain itu, OPD juga harus menyiapkan dokumen pengajuan untuk masuk dalam proses lelang dan diinput di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
“Kalau lambat-lambat terus bisa jadi gagal berjalan. Kalau dibiarkan begini, kan otomatis bisa jadi Silpa. Makanya OPD harus digenjot lagi,” ungkapnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga: Bentuk Dewan Kolonel, Trimedya: Demi Menjaga Trah Soekarno Di PDIP
Menurutnya, jika Silpa membengkak secara otomatis akan mempengaruhi nilai proyeksi APBD Kota Bontang 2023 mendatang.
Ia pun menargetkan agar Silpa Kota Bontang tahun ini hanya Rp100 miliar. Kata dia, Target besaran Silpa ini jauh lebih kecil dari tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp160 miliar.
“Kita minta Pemkot Bontang agar Silpa harus lebih kecil lagi. Ideal saya target Rp100 miliar.
Dijelaskan Rustam, seharusnya OPD tidak ada lagi alasan untuk telat menjalankan kegiatan. Sebab serapan anggaran pemerintah daerah caturwulan pertama, sudah capai 30 persen atau setera dengan Rp377 miliar.
Hal itu sudah termasuk tambahan dari penarikan PAD senilai Rp 67 miliar.
“Padahal serapan anggaran transfer dari pusat per April ini besar kok. Jadi soal anggaran kita tidak ada masalah. Bahkan khas daerah kita per Juli masih ada sebanyak Rp162 miliar,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Mengenal Tren YONO, Gaya Hidup Minimalis Bukan Medit
-
Pemkot Tangsel Sediakan 35 Puskesmas untuk Cek Kesehatan Gratis, 3 RSUD Jadi Rujukan
-
Tren Belanja Online Awal Tahun 2025: Produk Olahraga Kian Populer
-
Pertama di Indonesia, Wali Kota Eri Cahyadi Terapkan Lelang Jabatan dengan Proposal dan Adu Gagasan Visi-Misi
-
Dewan Pertahanan Nasional Punya 3 Deputi, Bertugas Rumuskan Kebijakan Pertahanan Selama 5 Tahun
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
ASN Kutim Pesta dan Saweran di Kantor, Warganet: Abis Cair dari Proyek?
-
Basuki Hadimuljono Soal Klub Malam di Nusantara: Belum Tentu Negatif
-
Sinyal Positif! NTP Kaltim Awal Tahun Menguat, Apa Penyebabnya?