Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 22 September 2022 | 16:30 WIB
Logo Bontang FC. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Nama klub sepak bola Bontang FC kembali menggelora. Setelah terpuruk dan dikabarkan ‘hilang’ sejak 2014 lalu. 

Asa mengulang kejayaan klub kebanggan Kota Taman ini mencuat saat ditunjukknya Alvin Rausan Fikry sebagai nahkoda baru. Berdasarkan hasil musyawarah, sosok pemuda berusia 22 tahun ini mengisi posisi strategis sebagai Manager Bontang FC.

Target awal pria yang sering disapa Alvin ini melakukan pembenahan manajemen klub bola. Mulai dari struktur, memilih calon pelatih, dan seleksi pemain. 

Target awal, dipastikan Bontang FC siap berlaga di Liga 3 Regional Kalimantan Timur (Kaltim). Posisi ini tentu terbilang sulit jika tidak ada kepedulian dalam memajukan klub kebanggaan. 

Baca Juga: Cara Melakukan Servis Atas dalam Permainan Bola Voli

"Amanah ini berdasarkan musyawarah dari teman-teman yang masih peduli dengan Bontang FC setelah mati suri hampir 8 Tahun silam setelah terdegradasi dari Indonesia Premier League (IPL)," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (22/9/2022). 

Selanjutnya, ia beserta pengurus Bontang FC lainnya akan memperjelas status kepemilikan klub yang dijuluki Laskar Khatulistiwa tersebut. 

Setelah 2009 silam kepemilikan menjadi tanggung jawab Pemkot Bontang melalui perusahaan yang dibuat terdahulu. Tidak sampai situ, ibarat jatuh kemudian tertimpa tangga, pada 2013 Bontang FC sempat menerima sanksi dari PSSI dan FIFA karena terlibat pengaturan skors. 

"Dari situ lah kepemilikan tidak jelas. Saat ini saya bersama dengan Presiden Klub Nurkhalid siap kembali membuat Bontang FC berjaya," sambung Pria yang juga menjabata sebagai Direktur PT Graha Mandala Sakti (GMS) ini. 

Secara modal diakui Alvin akan siap mensupport maksimal. Dari mencari pelatih profesional, menyeleksi pemain hingga berlaga di Liga 3 Regional Kaltim. 

Baca Juga: Prediksi Prancis vs Austria di UEFA Nations League Malam Ini: Preview, Susunan Pemain hingga Skor Pertandingan

Selain itu, dukungan saat ini perlu didapatkan. Mulai dari Pemkot Bontang, Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Kota Bontang (PSSI Kota Bontang), bahkan kepada perusahaan besar sebagai kota Industri. 

"Kalau modal awal saya siap. Namun tetap bisa mendapat dukungan dari pihak lainnya. Saya yakin Bontang FC kembali berjaya," terangnya. 

Bontang FC tidak lagi bertuan sejak 2013 Silam

Dikonfirmasi terpisah Presiden Klub Bontang FC Nurkhalid mengatakan, tim kebanggaan masyarakat Kota Taman sudah tidak bertuan sejak dijatuhkan sanksi oleh PSSI 2013 silam. 

Setelah Pemkot Bontang yang bertanggung jawab saat itu ikut angkat tangan. Kemudian, secara inisiatif supporter Bontang Manialah yang mengambil alih dan merintis karier dari Liga 3 Regional Kaltim. 

Namun, dengan terbatasnya anggaran yang hanya didapat secara kolektif donatur tidak tetap. Bontang FC belum bisa menampilkan peforma terbaiknya. 

"Sejak 2013 memang tidak bertuan itu Bontang FC. Namun tetap ikut turnamen Liga 3 Kaltim. Yah karena terbatas, pemain dan pelatih pun juga seadanya. Dua tahun absen dari 2020-2021," tutur Nurkhalid. 

Sampai saat ini, Bontang FC akan bergerak melalui divisi 3. Rencananya akan mencari sponsor swasta sebagai pemilik klub. Tidak, lagi bergantung dengan Pemkot Bontang secara kepemilikan. 

Karena, untuk berharap pembiayaan melalui APBD Bontang juga tidak bisa banyak. Tetapi, klub laskar Khatulistiwa perlu dukungan penuh dari Pemkot Bontang. 

Misalnya dalam hal penggunaan infrastruktur tempat latihan, dan tempat mes bagi para calon pemain Bontang FC. 

"Pasti kita tetap berharap ada dukungan dari Pemkot Bontang meski bukan dikelola secara utuh. Kedepannya itu yang akan dipikirkan untuk membangun Bontang FC lebih kuat dan berjaya kembali," pungkasnya.

Load More