SuaraKaltim.id - Safari politik yang dilakukan Ketua Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) Puan Maharani ke semua partai politik masih akan terus bergulir. Namun untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudoyono (AHY), PDIP masih belum ada informasi waktunya.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah bahkan mengatakan, pertemuan kedua elite partai tersebut bergantung pada pernyatan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief.
"Kita tunggu apa statemennya Andi Arief," katanya seperti dikutip Suara.com pada Rabu (28/9/2022).
Meski begitu, ia mengemukakan hingga saat ini belum ada informasi waktu pertemuan kedua tokoh tersebut.
"Belum ada komunikasi blast (soal pertemuan Puan dan AHY)," katanya.
Sebelumnya, Said Abdullah mengungkapkan, safari politik ke sejumlah partai yang dilakukan Puan merupakan bentuk untuk silaturami untuk menyatukan visi agar tidak lagi terjadi polarisasi politik yang kuat seperti pada Pemilu 2019 lalu.
"Kenapa Mbak Puan sebenarnya melakukan silaturahmi ke semua partai? Karena keinginannya itu supaya Indonesia ke depan itu dalam kontestasi tidak mengulang 2019, karena itu pengalaman pahit bagi kita semua, membuat rakyat jadi terbelah," katanya.
Sebelumnya, Andi Arief dalam sebuah video yang beredar mengungkapkan, adanya dugaan penggunaan penegak hukum untuk urusan politik.
Namun, ia tidak menjelaskan detail soal pemanfaatan penegak hukum tersebut kapan dilakukan.
Baca Juga: Soal Kemungkinan Puan Bertemu AHY, Said Abdullah PDIP Sebut Semua Tergantung Andi Arief
"Jadi arah ke sana, memanfaatkan aparat penegak hukum, sangat mungkin bisa terjadi," kata Andi dalam video yang beredar dilihat Suara.com pada Senin (26/9/2022).
Selain itu, Andi mengemukakan, peluang Ketua DPP PDIP Puan Maharani maju di Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, semua pihak sebenarnya berani saja menghadapi Puan dalam Pilpres. Lantaran, semua pihak merasa yakin bakal menang jika melawan Puan dalam Pilpres.
Namun, menurutnya, keberanian semua pihak itu akan urung terjadi, jika lawan politik mulai ditangkapi dan petinggi parpol lain diancam.
"Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang membuat Puan Maharani menang, semua ditangkapi saja," tuturnya.
Kemudian, Andi juga menyinggung soal informasi yang diperoleh Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal adanya pemaksaan agar Pilpres diikuti hanya dua pasangan calon.
"Dia (SBY) sudah mendengar langsung, skenario dua pasang, lalu dia melakukan pengecekan pada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden. Pak Presiden hanya mau dua calon," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
CEK FAKTA: Benarkah Jurnalis CNN Dapat Hadiah Supercar dari Presiden Prabowo?
-
CEK FAKTA: Klaim Pasukan TNI Ikut Sumud Flotilla ke Gaza Ditegaskan Hoaks
-
CEK FAKTA: Klaim Plat Aceh Dirazia karena Pelabuhan Penang
-
CEK FAKTA: Kemenag Bantah Program Hibah Rp 250 Juta sampai Rp 1 Miliar
-
PPU Siapkan Dapur MBG Bebas Limbah untuk Dukung Konsep Green City IKN