SuaraKaltim.id - Datangnya keluhan dari para petani cabai di Kota Balikpapan terkait mereka yang tak bisa membeli pupuk subsidi karena terkendala pada penggunaan aplikasi, juga mendapat perhatian dari Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan.
Kepala DP3 Kota Balikpapan, Heria Prisni membenarkan adanya keluhan dari para petani cabai ini, dalam pengisian di aplikasi yang berhak menerima pupuk subsidi, para petani cabai ini masuk dalam kategori holtikultura tidak dipisah-pisah.
“Cuma waktu itu rencananya waktu mengisi itu tanaman holtikultura, sehingga otomatis disetop sama aplikasi, karena kategori holtikultura tidak mendapat pupuk subsidi,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (19/10/2022)
Dia menambahkan, untuk membeli pupuk subsidi harus melalui aplikasi. Setelah itu mereka mendapatkan kartu tani.
Baca Juga: Divonis Bebas, 4 Terdakwa Peredaran Pupuk Ilegal Sujud Syukur
Sementara waktu mendapat pertama hanya menulis kategori holtikultura tidak merinci, sedangkan di aplikasinya harus merinci, misal petani cabe, petani sayuran dan buah- buhan.
“Kami usulkan untuk yang cabai itu diubah kembali di aplikasi, kasihan petani cabai. Kami minta untuk revisi kategorinya yang tadinya tidak dipisahkan jadi pisahkan, supaya petani cabai, bawang merah dan padi dapat pupuk bersubsidi,” akunya.
Katanya lagi, para petani ini sudah 2 bulan menggunakan pupuk nonsubsidi. Sementara, harganya 3 kali lipat dari harga pupuk subsidi.
“Kami juga mengajak mereka para petani untuk membuat pupul di RPH kami, satu kelompok tani ada 20 orang,” sambungnya.
“Proses pembuatannya bisa 2 sampai 3 minggu, dimana pemanfaatan pupuk organik makin banyak digunakan makin bagus, tapi ada tahapan misalnya 3 kali penyiraman yang pupul kimia dan kompos itu tidak dibatasi karena akan menyuburkan tanah,” jelasnya.
Baca Juga: 4 Terdakwa Kasus Pupuk Ilegal di Tanjungkarang Divonis Bebas
Di Balikpapan ini ada 4 ribu petan, dan mereka belum bisa memakai pupuk subsidi. Makanya diusulkan untuk revisi yang petani tanam cabe padi bisa dapat.
Berita Terkait
-
Kebijakan Pupuk Presiden Prabowo Tingkatkan Luas Panen dan Produksi Beras
-
Prabowo: Petani Indonesia Harus Makmur, Punya Rumah dan Mobil Bagus
-
Prabowo Beri Restu RI Ekspor Beras ke Sejumlah Negara
-
Terobosan Pertanian: Teknologi Hemat Air & Burung Hantu Jadi Andalan Dongkrak Produksi Padi
-
Petani Sumut Full Senyum! BRI Kucurkan KUR Rp150 Juta untuk Program Jagung Sejagat
Terpopuler
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- 1 Detik Resmi Jadi WNI, Pascal Struijk Langsung Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Inggris
- Mobil Bekas Toyota di Bawah Rp100 Juta: Pilihan Terbaik untuk Kantong Hemat
- Sudahlah Lupakan Elkan Baggott, Pemain Berdarah Jakarta Ini Lebih Niat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
Bocoran Eksklusif dari Belanda: Simon Tahamata Jadi Dirtek Timnas Indonesia?
-
BREAKING NEWS! Ciro Alves Tinggalkan Persib Bandung, Tulis Pesan Menyentuh Ini
-
Ong Kim Swee Sudah Hubungi Saddil Ramdani, Persib Ditikung Persis Solo?
-
Prediksi Persis Solo vs Persita Tangerang: Momentum Pasukan Laskar Sambernyawa
-
Geely Indonesia Beri Sinyal Kuat Akan Perkenalkan Geome Xingyuan di GIIAS 2025
Terkini
-
Pindah ke IKN Masih Tunggu Arahan, BKN Sudah Siapkan Fitur Khusus ASN
-
Diskominfo Kaltim Dorong Lompatan Digital lewat Superapp dan Satu Data
-
War Link DANA Kaget Terkini: Siapa Cepat Cuan Didapat
-
Dua Karyawan RS Haji Darjad Dipecat Setelah Adukan Masalah Gaji
-
IKN Mulai Hidup: Hunian, Kantor, dan Transportasi Sudah Beroperasi