SuaraKaltim.id - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan berharap kantor yang ada saat ini di daerah Pasar Baru, Klandasan Ilir bisa segera direnovasi. Mengingat di lokasi yang ada saat ini sudah ramai aktivitas dan kegiatan.
Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, memang ada rencana kantor DKK Balikpapan yang berada di Jalan Jenderal Sudirman mau direlokasi dan dipindahkan ke Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Untuk diketahui DPU berada di Jalan Ruhui Rahayu I di Sepinggan Baru.
“Rencananya seperti itu, kami pindah ke DPU, dan DPU rencananya akan bangun kantor baru di lokasi lain,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (9/11/2022).
Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa menambahkan, jika DKK Balikpapan pindah maka pengelola ambulan PSC yang saat ini menyewa di tempat lain bisa kembali lagi.
“Karena mereka tersebut satu kesatuan, dekat dengan Labkesda dan Puskesmas Klandasan Ilir,” katanya.
“Kami tentu berharap semakin cepat direlokasi maka semakin baik, itu harapan kami, tapi tidak tahu kapan realisasi pembangunannya,” tambahnya.
Terkait PSC 119, posisinya saat ini memang lagi menyewa di tempat lain, mengingat mereka kemarin ada ketambahan 3 unit mobil ambulan sehingga total punya 9 ambulan.
“Lahan di lokasi tersebut kan terbatas, belum lagi aktivitasnya cukup ramai dengan adanya Puskesmas Klandasan Ilir dan Labkesda,” akunya.
Sementara itu, program prioritas Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud salah satunya membangun rumah sakit di wilayah Balikpapan Timur dan Balikpapan Barat.
Baca Juga: Renovasi Bappelitbang Tunggu Hasil Puslabfor Polri, Yana Mulyana: Total Kerugian Belum Juga Dihitung
“Untuk wilayah Kecamatan Timur rencananya awal sampai saat ini adalah lahan dari puskesmas Lamaru, karena masih tersedia. Jadi puskesmas Lamaru akan dibangun disitu rumah sakit tipe D,” jelasnya.
Dia mengatakan puskesmas harus tetap ada di setiap kelurahan. Sehingga puskesmas akan direlokasi.
Lanjut Dio menuturkan, proses perencanaan dalam pembangunan rumah sakit membutuhkan waktu yang pajang. Pasalnya, harus mempersiapkan studi kelayakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), master plan, AMDAL termasuk DED.
“Ini masuk dalam program strategis atau prioritas bapak wali kota. Banyak tahapan yang harus dilakukan sebelum pembangunan fisik,” ujarnya.
Juru bicara Satgas menjelaskan untuk tahun ini studi kelayakan untuk pembangunan rumah sakit wilayah Balikpapan Timur belum bisa dikerjakan, sehingga tahun depan baru dikerjakan oleh Bappeda.
“Tahun ini adalah DED dan AMDAL (wilayah Balikpapan) barat, tahapan tidak boleh dilangkahi,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025
-
Balikpapan Tawarkan HGU 90 Tahun untuk Dongkrak Arus Investasi