SuaraKaltim.id - Pemilihan Puteri Indonesia Kaltim 2023 sudah digelar. Dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) pun diberikan.
Hal itu disampaikan Staf Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Rini Lestari. Dia menyebut ajang bergengsi ini memiliki arah yang jelas bagi puteri-puteri Benua Etam.
“Pak Kadis (Ahmad Herwansyah) dan Kepala Bidang Pemasaran (Baihaqi), sangat mendukung sekali penyelangaraan Puteri Indonesia ini. Apalagi ajang ini lebih bergengsi, dan memang kita tahu juga arahnya jelas bisa sampai Miss Universe dan menjadi bagian dari agenda Kementerian Pariwisata juga,” ujarnya, saat konferensi pers di Kantine Resto and Lounge, dikutip Kamis (10/11/2022).
Untuk diketahui, pemilihan Puteri Indonesia Kaltim 2023 digelar I am Official Team (IOT). Mereka tak sendiri, Yayasan Puteri Indonesia juga ikut serta.
Baca Juga: Hot Jeletot, Pramugari Sinta Yuliasmi Main ke Pantai, Netizen: Cetar Membahana
Dispar Kaltim sendiri sudah melakukan diskusi persiapan pra acara dengan pihak penyelenggara. Soal inti pembahasan, dia mengatakan Dispar Kaltim sangat terbuka jika pihak penyelenggara ingin berkolaborasi lebih jauh.
“Kami harapkan ajang ini berjalan dengan lancar. Kemudian betul-betul yang mengikuti ajang ini adalah putri daerah. Kemudian ini bisa juga menjadi wadah baru bagi generasi muda Kaltim,” tegasnya.
Dewa Srikaton Putra, License Holder Puteri Indonesia Kaltim 2023 juga ikut memberikan pernyataan. Ia menegaskan, konferensi tersebut digelar sebagai penanda telah dibukanya pendaftaran Puteri Indonesia Kaltim 2023 dengan resmi.
Soal persyaratan, ia menjelaskan ada yang harus dipenuhi para pendaftar Puteri Indonesia Kaltim 2023. Yakni, berstatus Warga Negara Indonesia (WNI). Lalu, berusia 18 hingga 26 tahun. Belum menikah, serta memiliki tinggi badan 170 sentimeter.
Tak cuma itu, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing juga menjadi nilai tambah bagi para peserta.
Baca Juga: Erina Gudono Tampil Cantik Gunakan Batik, Calon Mantu Presiden Jokowi Ini Tuai Pujian
“Selain itu peserta harus berdomisili, bekerja atau sedang menempuh pendidikan di Kaltim. Peserta juga harus memiliki pengetahuan umum dan berwawasan luas tentang pariwisata, kebudayaan indonesia, dan lingkungan hidup yang baik,” lugasnya.
Berita Terkait
-
Main Hobi Mahal dari 2018, Circle Aaliyah Massaid Bikin Ngeri: Kevin Sanjaya sampai Puteri Indonesia
-
5 Puteri Indonesia Terjun ke Politik: Angelina Sondakh Korupsi, Airin Rachmi Diany Dinikahi Koruptor
-
Erina Gudono Pede Unjuk Bakat Menyanyi dan Menari Tradisional, Suaranya Tuai Buah Bibir: Kok Bisa ya?
-
8 Potret Diviayu Catur Wulandari yang Sebut Pengkritik Erina Gudono Orang Miskin
-
Erina Gudono Puteri Indonesia Tahun Berapa? Rekan Sejawat Istri Kaesang Pangarep Konfirmasi Soal Bau Badan
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas