SuaraKaltim.id - Jagat media sosial (Medsos) dihebohkan dengan kabar ada anggota polisi yang melakukan tindakan rasisme kepada seorang warga setelah membuat laporan. Diduga ucapan rasisme itu dilontarkan petugas karena tidak menerima imbalan setelah warga membuat laporan kehilangan.
Cerita itu diungkapkan oleh pemilik akun Twitter, @rezkiachyana, yang diduga menjadi korban tindakan rasisme yang dilakukan polisi.
Melalui cuitannya itu, akun @rezkiachyana mengaku membuat laporan kehilangan di Polsek Palmerah, Jakarta Barat. Tindakan rasisme terjadi setelah laporannya diterima anggota polisi di polsek itu. Dia mengaku diteriaki kata 'Dasar Padang Pelit' setelah mengucapkan terima kasih kepada polisi yang menerima laporannya.
Pemilik akun @rezkiachyana itu curiga jika polisi itu tidak terima dirinya hanya melontarkan ucapan terima kasih kepada polisi di polsek itu.
"Habis buat laporan kehilangan di Polsek Palmerah Jakarta Barat. Setelah suratnya gw terima, gw bilang terimakasih. Polisinya bilang: “Terimakasih doang?” Gw jawab: “iya” Trus gw keluar ruangan, polisinya teriakin gw. “Padang! Dasar Padang! Pelit!" cuit akun @rezkiachyana, seperti dikutip Minggu (27/11/2022).
Mencuatnya curhatan dari warga itu menjadi sorotan netizen. Ada netizen yang turut pernah mengalami pengalaman serupa setelah membuat laporan ke kantor polisi. Netizen lainnya pun mengaku geram atas tindakan rasisme anggota polisi di polsek itu.
Bahkan ada netizen yang mengaku kapok mendatangi lagi kantor polisi karena mendapatkann perlakukan tidak mengenakan ketika membuat laporan.
"Aku pernah bikin surat kehilangan ATM di polsek tegal timur, sama di pekalongan semuanya gratis kok (aku bukan buzzerp ya), sampe aku pertegas lagi "PAK, BENERAN GRATIS?" Pakpolnya bilang "Iya Mba, gratis tis tis" tapi itu kejadian tahun 2017-an wkwkwk," curhat akun @an******.
"Semiskin2nya gue perasaan ga gini gini amat, nih isilop gajinya kurang banget ya emg uyy," timpal akun @a******.
"Sebenernya cukup sih apalagi tunjangan mreka juga banyak tapi kurang buat nutup sawah bapak," kata akun @bu********.
"Saya kemarin ke Polsek Duren Sawit untuk ngurus penipuan, setelah berkas beres, saya tanya ada biayanya atau nggak. Polisinya bilang : "Tidak ada pak, sudah tugas kami " Gua kaget, akhirnya gua kasih, soalnya ada yang diketik dan tulis tangan banyak banget," cuit akun @aj*******.
Dikutip dari Suara.com, Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim turut mengomentari soal curhatan netizen yang mengaku mendapatkan tindakan rasisme oleh polisi setelah membuat laporan.
Kapolsek pun mengaku sudah menindak anggota yang melemparkan kata rasisme kepada warga setelah membuat laporan.
"Iya (ada kejadiannya). Kami sudah tindak anggotanya," katanya.
Polsek Palmerah dalam hal ini, kata Dodi akan memohon maaf kepada korban. Namun, hingga kini identitas polisi yang disebut berteriak rasis kepada korban belum terungkap.
"Kami akan mohon maaf ke warga tersebut. Nanti (inisial pelaku) kami kabarkan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
BMKG: Pasang Laut Maksimum di Kaltim Terjadi 2130 Oktober, Jangan Abai Peringatan!
-
Zakat Jadi Penopang Sosial Baru di Wilayah Penyangga IKN
-
Internet Gratis Menyapa Pelosok Kukar, Kaltim Percepat Akses Digital Desa
-
Masjid Banyak Belum Bersertipikat, Pemerintah Waspadai Potensi Konflik Lahan di Kaltim
-
Wilayah Penyangga IKN Bidik Zona Hijau Malaria pada 2026